Ramallah – Infopalestina: Sebuah laporan yang dilansir koran Israel "Maariv" mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan Zionis membawa bahan-bahan kimia beracun dan berbahaya ke tempat pembuangan sampah di Tepi Barat, dari pada membuangnya ke tempat pembuangan limbah kimia di "Ramat Hovav" di Tanah Negeb, karena menghindari biaya tinggi.
Laporan ini muncul setelah ada penentangan warga permukiman Yahudi "Naili" di Tepi Barat yang berbatasan dengan desa Ni'lin yang menjadi lokasi pembuangan sampah di desa tersebut, yang dimiliki oleh Palestina, karena bahan beracun yang dibuang oleh perusahaan-perusahaan Israel. Namun, laporan ini menyatakan bahwa kontraktor dan perusahaan Israel lebih memilih membuang limbah, termasuk bahan kimia beracun, ke tempat pembuangan sampah di di desa Ni'lin karena alasan mudah dan murah dibandingkan dengan membuang limbah kimia ke "Ramat Hovav.
Penulis laporan ini mengatakan bahwa Tepi Barat telah berubah menjadi keranjang sampah tidak resmi bagi Israel. Dia menambahkan, "Yang paling terpengaruh oleh tempat pembuangan sampah di Ni'lin adalah penduduk desa itu sendiri, karena bahan dan bau yang dihasilkan dari sampah tersebut. Di mana setiap hari tempat ini menerima ratusan ton sampah dari berbagai jenisnya dari dalam Israel yang bertentangan dengan hukum."
Menurut data laporan ini, di desa Ni'lin ada dua lokasi kantor pembuangan sampah. Yang pertama didirikan di sebidang tanah di wilayah yang tergolong dalam wilayah "c" dan dekat daerah perkotaan di desa itu. TPA ini hanya berjarak 500 meter dari sekelompok rumah Palestina di desa tersebut. Luas TPA ini adalah 20 hektar. (asw)