View Full Version
Rabu, 14 Apr 2010

Hamdan Peringatkan Soal Pengusiran Warga Tepi Barat dan al Quds

Beirut – Infopalestina: Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Usamah Hamdan memperingatkan tentang pelaksanaan keputusan pengusiran puluhan ribu warga Palestina dari Tepi Barat dan al al Quds. Keputusan ini dinilai sebagai buah dari proses kompromi yang dilakukan otoritas Ramallah dengan pihak penjajah Zionis Israel.

Hamdan mengatakan, “Ketika Zionis Israel menemukan orang yang diajak berunding menyerah dan memberikan semua yang diinginkan, maka kita harus memprediksi lebih dari ini. Langkah ini, bila terjadi, merupakan tragedy buat bangsa Palestina. Langkah ini melapangkan proses pengusiran baru bagi sebagian besar warga Tepi Barat dan al Quds.”

Dia meminta negara-negara Arab dan pemimpin otoritas Palestina mengambil sikap serius menghentikan langkah Israel ini, dengan mengumumkan kegagalan perundingan, mengakhiri kompromi, mengakui bahwa membela hak Palestina tidak bisa dilakukan kecuali dengan perlawanan, dan tidak sebatas komentar-komentar polos yang menegaskan bahwa pengumuman ini mempengaruhi proses kompromi.

Mengenai masalah rekonsiliasi nasional Palestina, Hamdan mengatakan masalah itu merupakan prioritas gerakannya. Namun saat ini masih mengalami kebekuan, tidak ada yang baru. “Hamas masih menyerahkan pada peran Arab untuk menetapkannya,” tegasnya. Menurutnya, sebenarnya sudah ada upaya intensi Arab untuk menetapkan rekonsiliasi sebelum KTT Arab, namun terbentur oleh persyaratan tim kuartet dan veto Amerika yang menolak terealisasinya rekonsiliasi Palestina. Dan itu mendapatkan sambutan gaungnya di level Palestina, yang diwakili oleh Abbas dan otoritas Fayad, dan disambut pula di level regional.

Dia menegaskan rekonsiliasi Palestina harus didasarkan pada persyaratan nasional dan bukan pihak luar yang menginginkan pengakuan terhadap keberadaan penjajah entitas Zionis Israel. “Hamas masih menggantungkan harapan pada peran Arab yang mungkin mengupayakan tercapainya rekonsiliasi. Namun realitas praktis tidak ada yang baru sampai saat ini mengenai masalah rekonsiliasi,” ungkapnya.

Mengenai penolakan Mesir terhadap campur tangan Arab bila Hamas belum menandatangani draf yang diajukan Mesir, Hamdan menyatakan terkejut dengan penolakan tersebut. Dia menilai harus ada upaya Arab untuk mendukung usaha Mesir. “Mediator tidak boleh memaksakan sikapnya atau sikap salah satu pihak pada pihak lainnya. Namun tugasnya adalah menyiapkan suasana dan iklim dialog dan kesepahaman,” teranganya. (asw)


latestnews

View Full Version