Al-Quds – Infopalestina: Direktur keamanan dalam negeri Zionis, Yuval Diskin mengungkapkan pertemuan rahasia antara menteri pertahanan Zionis, Ehud Barak dengan presiden demisioner Palestina, Mahmud Ababs di kantor konsulat Amerika di Al-Quds Jack Walls, sebelum KTT Arab di Sirte Libya.
Dalam wawancaranya dengan setasiun televisi 2 Israel, Jum’at (16/4) Diskin menyebutkan, Abbas tampak sangat putus asa dalam pertemuan tersebut. ia sangat kecewa dengan hasil proses damai serta tindakan pemerintah Israel yang dinilainya justru menghalangi upaya damai tersebut.
Dalam pertemua tersebut dibahas perkembangan terakhir Palestina, menyangkut hegemoni gerakan perlawanan Palestina teruatama Hamas di Jalur Gaza.
Saat itu, Abbas mengecam Barak, “Kalian ini melakukan tindakan yang menggugurkan upaya politik dan membahayakan proses damai. Tindakan anda ini menguntungkan posisi Hamas di Palestina”.
Abbas melanjutkan, kami telah komitmen pada kesepatan Peta Jalan Damai. Kami realisasikan sepenuhnya. Kami juga berharaf pihak Israel komitmen dengan tuntutan kami. Namun sayang anda tidak memberikan apa-apa untuk rakyat kami”. Menurut Diskin, Abbas menegaskan, “Kita sudah sepakat tentang limit waktu untuk menjatuhkan gerakan Hamas dan melakukan berbagai kemajuan dalam upaya damai, ternyata tak satupun terrealisasi hingga hari ini. Ia mengecam Barak, tindakan anda sekarang ini memperkuat posisi Hamas. Hari ini, Kholid Misy’al berkeliling ke negara-negara Arab dan diterima dengan sepenuh hati oleh Rusia. Banyak sekali negara yang ia kunjungi sudah percaya pada pidatonya. Apalagi terkait dialog Palestina-Palestina serta penanda tanganan draft rekonsiliasi Mesir disamping alasan-alasan penghapusan blokade Gaza. sementara itu, Haneya telah mengirimkan surat ke berbagai pihak dan kepada semua pemimpin negara Arab. Dan ternyata sudah banyak diantara mereka yang sudah merespon usulan Haneya disamping pernyataan politiknya.
Dalam pada itu, Diskin mengkhawatirkan akibat dari berlanjutnya situasi ini yang akan membayahakan proses damai, menyusul ketidak pedulian pemerintah Israel yang tidak mau merespon apa yang telah diberikan negara Arab untuk memulai kembali perundingan dengan Israel.
Diskin menyebutkan, Abbas meminta dimulainya kembali proses politik yang jelas untuk menghadapi gerakan Hamas. Kalau ini tidak terwujud, maka dirinya akan mengundurkan diri. Ia keluar dari Palestina dan tinggal di salah satu negara Arab. Ia akan melimpahkan tanggung jawab semua ini, pada Amerika dan Zionis. (asy).