Gaza – Infopalestina: Departemen dalam negeri Palestina mengatakan, jumlah penduduk Gaza yang sedang terisolasi ini mencapai satu juta jiwa. 200 ribu diantaranya baru lahir dalam empat tahun kemarin. Ia menganggap Zionis bertanggung jawab atas rusaknya alat catatan sipil di Gaza dan Tepi Barat yang mengakitkan data-data yang ada tidak valid dan memungkinkan pemalsuan.
Pernyataan ini diungkapkan deputi dalam negeri Palestina, Kamil Madi pada konferensi pers Kamis (22/4) terkait ulang tahun ke empat depdagri sejak ia menjabat. Dan di tengah blokade Gaza yang telah menghancurkan sejumlah bangunan dan kantor arsip catatan sipil. Disamping pembunuhan terhadap mendagri Palestina, al-Syahid Said Shiyam serta terputusnya aliran listrik di Gaza.
Madi mengatakan, berdasarkan hasil catatan sipil penduduk Palestina di Gaza terungkap, jumlah mereka telah melampau satu juta orang, tepatnya, 1.300.000 jiwa. Jumlah kelahiran bayi di Gaza selama empat tahun terakhir mencapai 220.000 balita.
Sementara itu, pada tahun sebelumnya (2009) tercatat lebih dari 50.000 kelahiran. Berarti rata-rata 170 anak lahir setiap harinya. Sementara pada tahun 2008 lebih dari 52.000 anak baru lahir dan pada tahun 2006-2007, angka kelahiran mencapai 100.000 jiwa. Perbandingan antara yang lahir dan meninggal adalah 8 banding 1 orang.
Ia mengisyaratkan, pihaknya memberikan kemudahan untuk memperoleh akte kelahiran atau SKKB (surat keterangan kelakuan baik) kepada setiap warga Gaza. Surat-surat tersebut dapat diperoleh di setiap kantor pemerintahan selama beberap menit saja. Ia menegaskan, mayoritas warga Palestina di Gaza sudah mengantongi SKKB dan Akte Kelahiran. Hanya sebagian kecil saja yang tidak mendapatkanya, itupun kebanyakan karena tersandung tindak criminal saja.
Unuk memudahkan pencatatan dan pendataan, pihaknya menggunakan jaringan internet dan computer. Lebih dari 20 sistem program elektronik di computer yang bisa diakses setiap instansi departemen dalam negeri di setiap daerah, ungkapnya. (asy)