Damascus – Infopalestina: Pemimpin gerakan perlawanan Palestina, Ezat Rasyiq menegaskan, vonis yang ditetapkan pengadilan tinggi Mesir terhadap salah seorang anggota Hizbullah Libanon penuh intrik politik.
Dalam pernyataan persnya pada koresponden Quds Press, Kamis (29/4) Rasyiq menegaskan, pendukung perlawanan harusnya dihormati, bukan malah dipidanakan. Ia membantah bila vonis yang dijatuhkan pengadilan Mesir terhadap salah seorang anggota Hizbullah Libanon, murni produk hukum. Masalah ini tidak bisa dilihat dari satu sudut saja. Sangat mungkin ada unsure-unsur politiknya. Kami yakin, seharusnya para pendukung perlawanan harusnya dihormati bukan malah divonis penjara.
Sebelumnya, Asdal Satar, salah seorang anggota sel Hizbullah di Mesir divonis penjara minimal enam bulan dan maksimal 25 tahun. Vonis serupa dikenakan pada 26 anggota kelompok sebuah gerakan yang disebut Mesir sebagai anggota sel Hizbullah di Libanon. Ia dituding hendak melakukan aksi terorisme untuk menganggu keamanan negara Mesir.
Sementara itu, pihak Hizbullah di Libanon, pada April tahun lalu membantah bahwa pihaknya telah mengirimkan orang untuk menganggu keamanan Mesir. Namun mereka menegaskan, pihak Mesir telah menahan salah satu anggotanya, Sami Syihab. Padahal Syihab adalah anggota Hizbullan yang ditugaskan untuk membantu Jalur Gaza dalam bidang militer dibantu ke 10 temanya. (asy) www.infopalestina.com