View Full Version
Jum'at, 30 Apr 2010

Organisasi Inggris Tuding Mesir Bunuh Para Pekerja Terowongan

 

London – Infopalestina: Sejumlah organisasi Arab dan HAM di London mengecam tindakan pemerintah Mesir yang menggunakan zat mematikan untuk membunuh para pekerja Palestina di dalam terowongan antara Gaza dan Mesir. Mereka menegaskan, perintah pembunuhan dan perketat blokade datang dari para pejabat tinggi negara tersebut.

Dalam hal ini, lembaga HAM internasional dalam keteranganya, Kamis (29/4) mengatakan, menyusul syahidnya empat orang syuhada Palestina yang gugur di dalam terowongan serta enam lainya mengalami keracunan, akibat tindakan keamanan Mesir yang menyemprotkan gas beracun ke dalam terowongan yang sedang dibangun warga Palestina. Ia mengatakan, keamanan Mesir menggunakan peralatan yang mematikan untuk memerangi terowongan di Gaza dan Mesir. Negara tersebut, terus melakukan aksi pembunuhan bawah tanah terhadap warga Palestina dan disaksikan oleh mara dunia.

Lembaga ini menambahkan, berdasarkan hasil kajian organisasi Arab dan HAM di Inggris menyimpulkan, sebanyak 54 warga meninggal akibat menghirup gas beracun yang sengaja disemprotkan keamanan Mesir. Dijelaskan, senjata mematikan yang digunakan keamanan Mesir ini tidak dikenal secara rinci, karena memang tidak ada sampelnya. Lembaga-lembaga di Gaza sampai saat ini tidak punya kemampuan untuk mendetksi racun yang digunakan pasukan keamanan tersebut.

Akibat tindakan keamanan Mesir ini puluhan orang meninggal di dalam terowongan. Hal ini jelas bertentangan dengan undang-undang internasional terkait kedaulatan regional. Sementara instruksi pembunuhan dan perketat blokade datang dari sejumlah pejabat tinggi Mesir. Karena memang ada lembaga khusus yang menangani masalah perbatasan ini di lembaga pemerintah Mesir.

Dallam pada itu, lembaga HAM London menyerukan masyarakat internasional, secepatnya menghentikan kejahatan pemerintah Mesir di perbatasan Gaza, terutama atas tindakanya merubuhkan terowongan atau menyemprotkan gas beracun ke dalamnya. (asy) www.infopalestina.com


latestnews

View Full Version