View Full Version
Selasa, 18 May 2010

Israel Masih Jajah Pulau Strategis Arab Saudi

 

Pusat Studi Informasi, 15 Mei 2010

Kebanyakan warga Saudi tidak tahu kali ada sejumlah pulau mereka atau jalur lalu lintas laut Saudi oleh Israel sejak tahun 1967 hingga sekarang. Dua pulau yang dijajah adalah pulau Tairan (80km2) dan pulai Shanafir (33km2).

Kedua pulau ini strategis bagi Israel karena mampu menjaga pintu masuk satu-satunya ke laut mereka. Israel memasang tranmiter system peringatan dini.

Seandainya sebuah negara mampu menempatkan pertahanan militernya di pulau itu, mereka akan mampu melumpuhkan gerak pertahanan laut Israel melalui pelabuhan Eilat dan teluk Aqabah secara utuh. Saudi mengklaim bahwa Tairan dan Shanafir kepulauan mutiara yang tidak penting tidak dihuni penduduk. Anggapan ini salah sama sekali. Sebab pulau itu strategi dan sensitive sebab berada di selat Tairan. Posisi ini digunakan untuk menguasai gerbang teluk Aqabah dan pelabuhan Eilat Israel.

Jika dianggap tidak penting dan tidak ada sumber minyak dan barangtambang, kenapa Saudi pernah konflik berdarah dengan Yaman terkait dengan pulau-pulau kecil lainnya yang serupa, termasuk pulau Fursan?

Kisah Penjajahannya

Israel menguasai kedua pulau itu tahun 1967 karena urgensinya dan strateginya pada saat Raja Faisal – Rahimahullah – menyerahkannya kepada Mesir untuk menguasai keduanya ketika Saudi perang dengan Israel. ini karena dianggap strategi untuk memutus lalu lintas kapal ke pelabuhan Israel Eilat.

Pasca setback Arab dalam perang 1967 dan Israel menguasai sejumlah besar wilayah negara Arab, termasuk dua pulai itu, Saudi melemparkan tanggungjawab dua pulau itu kepada Mesir agar tidak terlibat konflik dengan bangsanya dalam masalah pulau yang dijajah.

Anwar Sadat sendiri menolak dua pulau itu masuk dalam perjanjian Cam David sebab itu 100% milik Saudi. Dalam peta gerografi dua pulau itu masuk dalam wilayah Saudi bukan Mesir.

Israel secara militer keluar dari pulau itu setelah kesepakatan Cam David. Namun setelah ditekan perjanjian itu, kapal-kapal Israel bebas melintasi selat Tiran karena dianggap jalur internasional. Saudi sudah kehilangan kedaulatannya atas dua pulau yang merupakan “kerongkongan” pelabuhan Eilat Israel melalui laut merah.

Setelah Israel Keluar

Agaknya Israel ingin menjamin keselamatan pintu masuk ini secara penuh sehingga di masa depan tidak bikin masalah. Maka disepakati melalui PBB secara paksa yang diwakili antara Amerika dan Mesir untuk membuka biro di pulau itu untuk mengawasi semua pihak agar komitmen dengan perjanjian itu.

Sejak itu hingga sekarang, Saudi tidak memiliki kedaulatan atas wilayah laut merah. Kedaulatan berada di Israel. Israel memang tidak menempatkan pasukannya di Laut Merah, namun laut itu diawasi oleh pasukan Amerika yang bebas menempatkan kapal induk dan perangnya di sana. Tentu kapal itu dipenuhi muatan senjata yang siap meluluhlantakkan Arab dan perkembangan pasukannya melalui kawasan perairan Saudi. (bn-bsyr) www.infopalestina.com


latestnews

View Full Version