Damaskus – Infopalestina: Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyatakan memboikot ikut dalam pemilu daerah yang diserukan pemerintah inkonstitusional Ramallah di Tepi Barat pada 17 Juni mendatang. Hamas menilai pemuli lokal hanya akan memperdalam perpecahan politik dan hanya membantu kepentingan penjajah Zionis.
Dalam pernyataannya hari ini, Senin (24/5), gerakan Hamas mengatakan, “Di saat dinas keamanan otoritas kelompok Oslo – berkoordinasi dengan penjajah Zionis – melancarkan operasi brutal terhadap faksi-faksi perlawanan di Tepi Barat terutama terhadap gerakan Hamas, melalui penangkapan politik, pemecatan pegawai, larangan aktivitas asosiasi profesi dan mahasiswa, dan penutupan puluhan lembaga amal dan sosial yang mendukung semangat juang rakyat Palestina di bawah penjajah Israel, yang melakukan berbagai bentuk kedezaliman dan intimidasi paling keji terhadap warga kami di Tepi Barat, pemerintah Oslo yang inkonstitusional menyerukan pelaksanaan pemilu daerah pada 17 Juni mendatang, dengan mengabaikan kesepakatan nasional Palestina dan pentingnya pemilu dilaksanakan sebagai buah dari rekonsiliasi nasional yang jauh dari pertimbangan politik dan kepartaian yang sempit.”
Gerakan Hamas menegaskan pihaknya tidak akan ikut dalam pemilu daerah ini. Karena yang menyerukan pelaksanaannya adalah pemerintah inkonstitusional dan hasil dari pemilu ini keholangan kredibilitas dan transparansi. Dan Hamas tidak wajib berkomitmen apapun. Hamas mengatakan, “Ini adalah pemilu dilaksanakan oleh pemerintah inkonstitusional yang telah mengkudeta hasil pemilu lokal sebelumnya dengan mengganti sejumlah dewan kota yang terpilih dan menggantinya dengan dewan kota dan anggota yang ditunjuk. Pemilu ini juga akan dilaksanakan di bawah dinas keamanan yang dipolitisasi, yang melakukan teror terhadap warga melalui kebijakan-kebijakan pembungkaman, penangkapan politik, pemecatan pegawai dan ancaman penangkapan dan pengejaran oleh dinas keamanan kepada siapa saja yang berbeda pendapat.”
Gerakan Hamas menegaskan keharusan pelasaksanaan pemilu parlemen dan daerah sebagai hasil dari kesepakatan internal nasional. Gerakan Hamas menyatakan gerakan Fatah dan kelompok Oslo bertanggung jawab penuh atas dampak bahaya yang akan ditimbulkan di Palestina, dengan memperdalam perpecahan politik. Hamas menilai pemilu ini hanya akan membantu penjajah Zionis dan proyek-proyek permukiman serta yahudisasi di Tepi Barat. (asw) www.infopalestina.com