Nazaret – Infopalestina: Laporan Zionis menyebutkan, lebih dari 20 ribu warga Palestina di Tepi Barat asal Jalur Gaza hidup dalam ketidak pastian, menyusul surat yang diedarkan pemerintah Zionis yang menolak memperbaharui izin tinggal bagi warga Tepi Barat asal Gaza, walau banyak diantara mereka yang sudah tinggal sejak puluhan tahun lalu.
Berdasarkan laporan yang dilansir harian Jerusalem Post Ahad (27/6) menyebutkan, sejak militer Israel menyebutkan, warga yang tinggal di Tepi Barat namun tak memiliki dokumen tinggal resmi dianggap sebagai penyusup. Militer Israel mengancam mereka dengan penjara atau didevortasi ke Gaza. Akibatnya kehidupan mereka kini bagai di neraka.
Koordinator organisasi HAM Zionis, Gaisha, Sari Bachi yang memantau kebijakan militer Zionis menyebutkan, puluhan ribu warga Tepi Barat, hidup dalam bahaya permanen. Mereka tidak mendapatkan pekerjaan yang layak, tidak mendapat pelayanan kesehatan memadai, apalagi kesempatan belajar akibat ketakutan mereka melewati pintu perlintasan.
Bachi menyampaikan pernyataan dari sejumlah pejabat militer Zionis yang menyebutkan, penduduk Gaza bisa kembali ke Jalur Gaza bersama anak dan istri mereka. Secara tidak langsung kebijakan ini telah mengusir puluhan ribu warga Tepi Barat ke Gaza, walau mereka telah hidup puluhan tahun lalu. Mereka menyatakan, warga Gaza yang ketahuan tinggal di Tepi Barat tanpa dokumen dari Israel akan didevortasi. Sebelumnya 90 orang telah didevortasi dari Tepi Barat, sejak dua tahun lalu. (asy) www.infopalestina.com