Yerusalem – Infopalestina: Kepala Otoritas Palestina Mahmud Abbas menyatakan bersedia menandatangani kesepakatan rekonsiliasi Palestina dengan gerakan Hamas bila yang disebut terakhir mau menerima inisiatif perdamaian Arab, termasuk di dalamnya mengakui entitas Zionis Israel dan juga menyetujui poin-poin rencana “peta jalan”. Abbas menegaskan secara prinsip dia menolak perlawanan bersenjata. “Pembunuhan adalah garis merah bagi saya, demikian juga langkah-langkah sepihak, termasuk di dalamnya pendirian Negara Palestina,” ungkap Abbas.
Hal tersebut disampaikan Abbas dalam wawancara dengan Koran Israel Ha’aretz, Kamis (1/7). Dia menyesalkan penolakan orang-orang Palestina pada proyek pembagian tahun 1948. Menurutnya, orang-orang Palestina kala itu telah menyia-nyiakan kesempatan berharga. Dia menyerukan agar Israel juga tidak menyia-nyiakan kesempatan inisiatif damai Arab.
Abbas menyatakan kemungkinan melakukan penandatanganan kesepakatan dengan Israel meskipun ada perpecahan internal Palestina, yang akan diajukan kepada rakyat Palestina melalui referendum public. Dia menegaskan sedang berusaha berbicara dengan rakyat Zionis dan menarik dukungan mereka melalui “kampanye damai rakyat” untuk menunjukkan sudut pandang otoritas Ramallah guna menarik dukungan yang kuat bagi solusi dua Negara atas dasar perbatasa 4 Juni tahun 1967.
Dia menyatakan bahwa PM Israel Benyamin Netnyahu tidak menyambut seruan Palestina. Netanyahu tidak menjawab apa yang diajukan Palestina beberapa hari yang lalu untuk menempatkan pasukan internasional di Tepi Barat, sebagai bagian dari solusi final dan pendirian Negara Palestina di Tepi Barat, Jalur Gaza dan al Quds timur.
Abbas telah mengajukan sejumlah permintaan kepada pemerintah Zionis Israel. Menurut Abbas permintaan itu akan memberikan kontribusi dalam perpindahan perundingan tidak langsung ke perundingan langsung bila Israel menerima permintaan tersebut. Tuntutan itu juga akan mengembalikan kedua belah pihak dalam perselidihan panjang bila yang terjadi adalah sebaliknya. Dia meminta pemerintah penjajah Israel menyetujui perbatasan tahun 1967 adalah perbatasan final di Gaza, Tepi Barat, al Quds timur, laut mati dan lembah Yordan. Dia juga meminta dilakukan peruahan perbatasan atas dasar pertukaran tanah 1:1 dan atas dasar kesepahaman yang disampai Abbas dengan Olmert. (asw)