Kairo – Infopalestina: Syaikhul Azhar Dr Ahmad at Thayyib menegasya dirinya menolak berjabat dengan Presiden Entitas Zionis Israel Shimon Perez atau ada bersama dengannya di satu tempat.
Dia mengatakan bahwa bila jabat tangan itu terjadi pada pihak lain atau orang lain, maka itu akan menjadi musuh aginya dan musuh bagi al Azhar. Karena tindakan itu berarti menerima normalisasi hubungan dengan penjajah. “Ini adalah hal yang tidak saya akui sampai entitas Zionis mengembalikan hak-hak sah kepada orang-orang Palestina,” ungkapnya.
Dia menambahkan, “Orang-orang Palestina harus melawan mempertahankan hak-hak mereka yang sah dan menggunakan hak legal mereka dalam menghadapi penjajah, termasuk di dalamnya melakukan perlawanan.”
Seperti dikutip harian al Ahram Mesir, Sabtu (10/7), Dr. Thayyib menyatakan dirinya menolak menyambut para rabi Yahudi di kantornya. Dia menegaskan bahwa sikapnya ini “tidak memiliki hubungan dengn agama Yahudi. Tapi berkaitan dengan sikap mereka dalam masalah pendudukan Palestina dan perampasan al Quds yang merupakan salah satu tempat suci Islam terpenting yang dirasakan memiliki nilai tinggi.
Syaikhul Azhar menyebut bahwa dialog antara gama yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir antara tokoh-tokoh Islam, Kristen dan Yahudi telah menghasilkan beberapa sikap yang baik. Nmun belum bisa merubah apapun dari realita yang terjadi saat ini. Dia mengecam sikap Eropa dalam mengatasi masalah pelecehan terhadap Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dan sikap barat yang mendukung entitas Zionis Israel. Dia menegaskan bahwa semua dialog yang terjadi belum berdampak pada sikap-sikap tersebut. (asw) www.infopalestina.com