Istanbul – Infopalestina: Entitas Zionis Israel memberikan syarat kepada pemerintah Turki untuk berjanji tidak berpartisipasi dalam konvoi pembebasan blockade Jalur Gaza bila ingin pembebasan kapal bantuan “Armada Kebebasan” Turki “Mavi Marmara” yang dibajak Israel bersama 7 kapal lainnya, setelah aksi pembantaian yang dilakukan angkatan laut Israel pada 31 Mei lalu terhadap para relawan internasional yang ada di atas armada tersebut, yang mengakibatkan puluhan relawan tewas dan terluka.
Koran "hurriyet" Turki, edisi Selasa (20/7), menyatakan bahwa entitas Zionis telah menetapkan syarat agar bisa mendapatkan janji dan komitmen dari para penyelenggara pengiriman armada, untuk tidak berpartisipasi dalam konvoi pembebasan Gaz, sebagai imbalan atas pembebasan kapal-kapal armada kebebasan. Namun anehnya kali ini permintaan Israel Israel ditujukan ke pemerintah Turki dan tidak ke mereka yang terlibat dalam pengiriman kapal (Marmara).
Walikota Haifa sebelumnya telah meminta agar kapal Turki, kapal terbesar yang ikut dalam armada kebebasan, diubah menjadi sebuah hotel wisata yang dilabuhkan di pelabuhan Haifa secara permanen. Permintaan ini memicu kemarahan perwakilan Arab di parlemen Knesset Israel. Mereka menganggap permintaan ini sebagai benetuk "kekasaran dan arogansi yang tidak ada tandingannya".
Armada kebebasan terdiri dari delapan kapal. Yang mengangkut di atasnya sekitar 750 relawan kemanusiaan dari lebih 32 negara, yang membawa sekitar sepuluh ribu ton bantuan kemanusiaan, yang terdiri dari obat-obatan dan kebutuhan bangunan. (asw) www.infopalestina.com