Nazaret – Infopalestina: Otoritas penjajah Zionis Israel untuk ketiga kalinya kembali menghancurkan semua kemah yang didirikan warga desa Araqib di Negev (wilayah selatan Palestina terjajah tahun 1948) di atas lokasi rumah-rumah mereka yang dihancurkan penjajah Zionis Israel pekan lalu, sehingga anak-anak dan kaum wanita dibiarkan terlantar tanpa tempat tinggal di bulan Ramadhan ini.
Sumber-sumber Palestina di Nagev mengatakan, “Pasukan Israel menyerbu desa Selasa (10/8) pagi dan memaksa warga untuk keluar dari kemah-kemah yang mereka dirikan, setelah seluruh rumah di desa tersebut dihancurkan pasukan Israel. Kemudian pasukan Israel menghancurkan kemah-kemah tersebut dan menyita apa saja yang ada di dalamnya yang menjadi kebutuhan pokok hidup warga desa, dari hasil sumbangan warga lain setelah mereka kehilangan semua barang mereka.”
Kemairn, bersama dengan aktivis politik di wilayah Palestina terjajah 1948, warga desa Araqib ikut menggalang aksi demo menentang kebijakan penghancuran dan pengusiran yang dilakukan Zionis Israel.
Para aktivis politik menilai, “Pemerintah Netanyahu – Lieberman terus melanjutkan kebijakan penghancuran dan kerusakan di Nagev, yang pada akhirnya akan menimbulkan bencana besar dan akan berdampak sangat buruk.”
Seorang aktivis dari Partai Sosialis Demokrat menegaskan, “Konflik dengan otoritas Israel adalah soal kepemilikan tanah. Perjuangan adalah jaminan satu-satunya untuk keberhasilan perjuangan untuk mendapatkan pengakuan terhadap desa-desa tersebut.”
Semuan tindakan rasis dan langkah-langkah represif yang ditempuh pemerintah Zionis ini dinilai para aktivis politik tidak mungkin bisa mematahkan kehendak warga untuk hidup di atas tanah mereka dengan terhormat dan dengan kepala tegak. Karena mereka adalah pemilik hak tanah. Para aktivis menuduh otoritas Israel telah “melakukan kejahatan dan aksi barbar terhadap anak-anak Arab di Nagev dan meninggalkan mereka tanpa tempat benaung.” (asw) www.infopalestina.com