London-Infopalestina: Lembaga HAM Arab di Inggris memperbarui tuntutannya terhadap Otoritas Abbas untuk segera membebaskan para tahanan politik dan menghentikan intimidasi terhadap pendukung Hamas. Lembaga ini menyeru Otoritas untuk menghormati perasaan keluarga dua orang syahid Al Qassam, Nasyat Karumi dan Ma’mun Natasyah serta menghentikan pelecehan terhadap mereka.
Seruan lembaga ini sampai kepada Infopalestina dalam rilis pers Kamis (14/10) dengan judul “Aparat Intelijen dan Keamanan Preventif Terus Menganiaya Keluarga Natasyah”, disebutkan Sayyid Taisir Natasyah mengadukan perlakuan ini ke Lembaga HAM Arab di Inggris bahwa setelah operasi militer yang menewaskan pemukim Yahudi pada 31/08/2010, aparat intelijen dan keamanan preventif menggerebeg rumah keluarganya dan mengobrak-abrik isinya mencari Ma’mun Natasyah.
Ketika mereka tidak menemukan syahid Natasyah, mereka menangkap Taisir Natasyah, ayah Ma’mun dan ditahan selama dua hari. Mereka juga menangkap saudara-saudara Ma’mun, yaitu Ja’far Taisir Natasyah (37), Mu’tashim Natasyah (24), Malik Taisir Natasyah (20), Muawiyah Taisir Natasyah (20), aparat juga menangkap sepupu Ma’mun, Wahib Yasir Natasyah (23), Sholah Yasir Natasyah (27) mereka semuanya masih berada dalam tahanan.
Lembaga menambahkan bahwa sejumlah sepupu Ma’mun ada yang dibebaskan mereka itu Hasan Rizqi Natasyah, Yusuf Rizqi Natasya, dan saudara Ma’mun, Mansur Taisir Natasyah. Mereka yang dibebaskan menjelaskan bahwa interogasi terfokus pada tempat keberadaan Nasyat Karumi dan Ma’mun Natasyahm serta operasi militer. Mereka menyebutkan keluarga yang masih ditahan mengalami bermacam penganiayaan, khususnya Mu’tashim Taisir Natasyah, saudara Ma’mun yang ditangkap aparat intelijen umum. Saksi mata menyebutkan bahwa Mu’tashim dibawa ke Rumah Sakit tiga kali akibat patah kaki ketika dianiaya.
Lembaga menukil pernyataan ayah Natasyah, “Saya tidak mengetahui kabar Mu’tashim, saya mencemaskan kehidupannya. Kami mengalami berbagai tindak kedzaliman. Israel menggerebeg rumahku berulang kali dan mengobrak-abrik isinya. Demikian juga apart Otoritas Palestina menggerebeg rumah dan menghancurkan barang-barang kami pada 1/09/2010. Istriku, Ummu Ja’far (60) diinterogasi dinas intelijen pada 29/9/2010 tentang Ma’mun. Hari berikutnya datang sejumlah pasukan besar dari dinas intelijen dan polisi, mereka mengepung rumah kami dan meminta Ummu Ja’far untuk menyerahkan diri. Keluarga menolak permintaan intelijen. Para warga berkumpul dan mencegah aparat untuk menangkapnya. Lembaga HAM menyebutkan bahwa kerabat dan handai taulan Ma’mun yang ditahan mencapai 400 orang.
Terkait dengan keluarga syahid Nasyat Karumi, Lembaga HAM menyatakan, aparat intelijen umum menggerebeg rumah Nasyat Karumi di Tulkarm dan menangkap saudarany Muhammad Naim Karumi (21) ia mengalami penganiaan selama dua hari kemudian dibebaskan. Aparat keamanan menyerbu rumah mertua Nasyat di Hebron, mereka menangkap mertuanya, Ahmad Abdul Ghani (50) dan saudarang Malik Said (35), iparanya, Nasyat Dhia Said (24) mereka baru dibebaskan pada 14/10/2010 setelah mengalami penyiksaan selama 40 hari. Disamping itu istri Nasyat Karumi mendapat ancaman PHK dari pekerjaannya.
Lembaga HAM menjelaskan setelah operasi militer yang dilakukan pasukan Israel di Jabal Jauhar pada 8/10/2010 dan menewaskan Nasyat Karumi dan Ma’mun Natasyah, pasukan Israel belum membebaskan tahanan terkait bahkan melanjutkan penahanan mereka dalam kondisi yang sangat tidak layak seperti disebutkan oleh mertua Nasyat yang dibebaskan pada kamis lalu.
Lembaga HAM mengakhir penjelasannya dengan mengatakan, harga yang dibayar keluarga ini akibat kerjasama keamanan antara aparat Otoritas Palestina dengan penjajah Israel sungguh sangat mahal, seandainya tidak dilakukan investigasi oleh pimpinan aparat Otoritas, tentu pasukan Israel tidak menemukan korban syahid. (qm) www.infopalestina.com