Nazaret – Infopalestina: Mantan kepala intelijen Zionis, Amos Yedlen mengatakan, menyusul perkembangan terbaru kemungkinan buruknya dari hasil revolusi Mesir, Militer Zionis terpaksa mengubah setrategi militernya secara total. Dalam pernyataanya, Rabu (9/2) saat menghadiri konferensi Hertzel terkait keamanan regional Zionis Yedlen mengatakan, Saya yakin pencegahan terhadap Mesir adalah strategi itu sendiri. Jika Mesir kembali ke barisan musuh, maka konfigurasi sistem brigade kita harus benar-benar berbeda dari sebelumnya, ungkapnya. Di saat poros musuh berkuasa di Mesir, pada akhirnya akan menentukan sikap kita, apakah mau perang atau berdamai. Ia memperkirakan, perubahan pemerintahan di Mesir membutuhkan waktu. Saat itu, Israel mempunyai kesempatan untuk mengubah konfigurasi sistem pengamanan militer, dengan memanfaatkan jeda waktu yang dibutuhkan rezim baru untuk menata kembali system pemerintahanya. Yedlen memperkirakan, perubahan kondisi Mesir yang begitu cepat, akan mengubah posisi Israel sebagai salah satu rivalnya. Dan kemungkinan ini sangat besar. Dengan demikian, Israel terpaksa harus menambah anggaran militernya, jika ramalan hitam terbukti, dengan jatuhnya rezim Mubarak. Anggaran militer Israel akan membengkak, terutama jika Mesir kembali manjadi musuhnya. (asy) |
![]() |