View Full Version
Senin, 14 Feb 2011

Oslo Agreement Yang Mencabik-cabik Palestina


Dr. Abdus Sattar Qasim

Sekarang semua orang terutama pejabat-pejabat Arab resmi yakin bahwa logika sejarah akhirnya akan menang dan bahwa tekad bangsa harus mengekspresikan tentang jati dirinya. Mungkin ada orang yang yakin atau tidak untuk kembali sadar atau tidak. Atau ada yang meralat tindakan represifnya dan diktatornya untuk kemudian melakukan rekonsiliasi dengan rakyatnya dengan tunduk kepada kehendak mereka.

Di Palestina, Oslo Agreement penjanjian yang diteken Israel dan elit otoritas Palestina kala itu telah mencabik-cabik persatuan dan menghinakan anak negeri para nabi ini. Hingga berujung kepada koordinasi keamanan antara otoritas Palestina dengan Israel yang melakukan tindakan represif terhadap anak bangsa ini. Sebagian besar urusan Palestina juga diserahkan kepada Amerika dan para kacungnya. Perjanjian ini telah mengubah hubungan saudara dan tetangga menjadi musuh.

Karenanya penulis mengajak otoritas Palestina untuk meringkas jalan bagi semua dan bertekad untuk menganulir penjanjian Oslo dan kesepakatan-kesepakatan turunannya serta berhenti dari tindakan dan perlakuan politiknya selama ini. Situasi di Arab sudah panas. Orang yang bijak adalah yang mendahului peristiwa dan bukan menungguhnya. Orang yang pintar adalah yang mengakui kesalahannya sebelum diketahui orang lain.

Kita tidak butuh perseteruan atau membuang waktu atau debat kusir. Mari kita berfikir kondisi dan situasi kita sekarang dan apa yang kita kerjakan setelah Oslo mencabik-cabik Palestina. Kita sadar secara penuh bahwa kita berada di bawah penjajah Israel, kita bukan Negara bebas yang memiliku wewenang dan ketentuan. Namun kita mampu menjadi penentu keputusan dalam menghadapi dan konfrontasi dengan penjajah Israel, jika kita mau memutuskan untuk mengeluarkan penjajah Israel ini dari kalkulasi hubungan internal antar anak Palestina sendiri. Kita sadar bahwa kehidupan kita yang sempit sekarang ini hanya sementara. Namun rakyat tidak akan kehilangan sarana dalam menempuh jalan ke depan. Harta dan kekayaan bangsa-bangsa barat tidak akan diberikan demi Palestina, namun demi Israel. Lebih baik kita sekarang sulit secara materi, daripada kita buang tanah air kita selamanya.

Maka mari kita cabik-cabik Oslo Agreement, kesepakatan Taba, kesepakatan Way Rifer dan lain-lain dan hendaknya kita berdiri di atas kaki kita dengan mendongakkan kepala memilih lapar daripada tunduk kepada penjajah. Dengan izin Allah pasti kita mampu. Allah berjanji akan menolong orang mukmin yang sabar. Kita sambut fajar Palestina baru di bawah pangkuan fajar Arab baru.  (bsyr)


latestnews

View Full Version