Tepi Barat-PIP: Hamas melakukan aksi massa di sejumlah kota: Hebron, Ramallah dan Qalqilia menuntut penerapan rekonsiliasi Palestina dan segera membebaskan tawanan politik, aksi ini diikuti oleh massa dalam jumlah besar, kalangan formal dan informal.
Koresponden Pusat Informasi Palestina melaporkan bahwa ratusan pendukung Hamas berpartisipasi dalam aksi massa Hebron yang dimulai setelah shalat Jumat dari Masjid Husain menuju menara Dawara di pusat kota Hebron, dibarisan depan terlihat Ketua Parlemen Palestina, Dr. Aziz Dweik, dan sejumlah Aleg Islam dari Hebron serta para tokoh masyarakat.
Para peserta aksi meneriakan kecaman terhadap berlanjutnya penawanan pendukung Hamas di penjara otoritas, dan mendukung persatuan nasional, menuntut segera merealisir rekonsiliasi di lapangan, dan menghentikan penyidangan pendukung Hamas. Para peserta juga mengusung bendera hijau dan bendera Palestina, sejumlah poster syuhada dan para tawanan di penjara aparat keamanan.
Puluhan wanita dan anak-anak terlihat hadir dalam aksi ini, mereka adalah isteri-isteri para syuhada dan para tawanan di penjara otoritas.
Aksi ditutup dengan orasi pendek Dr. Aziz Dweik yang menyerukan untuk mendukung kesepakatan rekonsiliasi dan melindunginya, membebaskan para tawanan politik dan membuka lembaga-lembaga social, dan menyambut baik upaya berkesinambungan untuk merealisir hal tersebut.
Aparat keamanan membubarkan aksi massa setelah sampai di garis perbatasan Israel di kota Hebron.
Ramallah
Ratusan pendukung Hamas melakukan aksi massa setelah shalat Jumat di Masjid Agung Birah, mereka mengusung bendera Palestina dan bendera hijau.
Aksi diikuti sejumlah Aleg dari fraksi perubahan dan reformasi, Ahmad Mubarak dan Abdul Jabir Fiqha serta sejumlah tokoh Hamas di Ramallah.
Tokoh Hamas, Husai Abu Kuwaik menyerukan otoritas Palestina segera membebaskan semua tawanan Hamas di penjara aparat keamanan Tepi Barat dan kembali membuka lembaga-lembaga social yang ditutup selama empat tahun lalu.
Ada sekitar 180 tawanan politik yang ditawan aparat keamanan, 30 dari mereka telah disidangkan. Sementara lebih dari 300 lembaga social milik Hamas dilarang di Tepi Barat.
Saksi mata menegaskan bahwa aksi bertolak dari Masjid Agung menuju menara Dawara di pusat kota Ramallah. Puluhan aparat keamanan mengawal aksi ini, mereka memotret para peserta dan melakukan upaya provokatif. Namun aksi mereka dibalas peserta dengan meneriakan persatuan nasional dan pentingnya membebaskan semua tawanan.
Qalqilia
Di kota Qalqilia, Hamas menyelenggarakan aksi massa setelah shalat Jumat dari Masjid Ali bin Abi Thalib, diikuti ratusan pendukung Hamas yang membawa bendera hijau dan menyerukan untuk menyukseskan rekonsiliasi dan menegaskan hak kembali bagi para pengungsi.
Aksi ini berbarengan dengan aksi para wanita dari Masjid Husnia, menuju lapangan syahid Abu Ali Iyad dengan membawa bendera Hamas dan meneriakan slogan yang menyerukan untuk memperkuat persatuan nasional dan menerapkan kesepakatan rekonsiliasi.
Aleg Imad Naufal terlihat di barisan depan, dalam orasinya beliau menyerukan kerja serius menyukseskan rekonsiliasi dan menerapkannya di lapangan, menghentikan penangkapan politik, mengembalikan semangat kerja kolektif, mengembalikan hak kepada mereka yang di PHK karena afiliasi politik, menebarkan suasana kemerdekaan dan menciptakan situasi yang mendukung pemilu bagi rakyat.
Tuntutan juga dialamatkan kepada otoritas supaya segera membebaskan tawanan politik. Sementara Syeikh Walwil, tokoh Hamas, menyatakan bahwa aksi ini sebagai upaya menciptakan siuasi kondusif bagi pelaksanaan kesepakatan rekonsiliasi. Persatuan hukumnya wajib dan merupakan kepentingan nasional. Semua pihak diharapkan bertanggung jawab mendukung rekonsiliasi dan persatuan, maka setelah ini tidak ada pihak yang berhak menggagalkan rekonsiliasi ini.
Walwil menuntut segenap pihak untuk melupakan yang lalu dan membuka lembar baru berupa hubungan baik dan positif, Palestina menunggu pembelaan kita lebih banyak lagi. (qm) www.infopalestina.com