Al-Quds – PIP: Lembaga Islam-Kristen untuk solidaritas Al-Qusd mengkhawatirkan percepatan rencana Zionis yang mengincar status Al-Quds dan ikon-ikon bersejarahnya. Ia menegaskan, perubahan status masjid Al-Qal’ah menjadi museum di gerbang Hebron merupakan penodaan sejarah terhadap kemuliaan masjid-masjid, disamping kebijakan yang berbahaya bagi kesucian tempat suci ummat Islam di kota Al-Quds.
Dr. Hasan Khatir, sekjen lembaga ini dalam pernyataan tertulisnya pada informasi Palestina, Ahad (29/5) mengatakan, pemerintah Israel sejak awal penjajahan mereka ke Kota Suci berupaya menguasai sejumlah masjid dan mengubahnya, bersinergi dengan tujuan dan target-target mereka dalam meyahudikan Al-Quds serta menghilangkan setatus keislamannya.
Ia mengatakan, Masjid Qal’ah yang ada di gerbang Hebron yang dijadikan tempat pesta-pesta oleh pemerintah Israel kemudian dijadikan museum. Inilah masjid pertama yang dikuasai Zionis untuk dijadikan sesuai kehendak mereka. Selain itu, ada sejumlah masjid, seperti masjid Al-Umari Raya atau suka disebut masjid Abdullah bin Umar yang terletak di Harah Syarif yang dihancurkan kemudian diubah menjadi sinaog yahudi. Demikian juga dengan masjid dan makan Nabi Dawud alaihi salam di utara Al-Quds yang dikuasai Zionis, kemudian dibuka bebas bagi semua warga Israel, dan masih banyak lagi bangunan-bangunan lainya yang sudah diubah status atau fungsinya oleh pemerintah Zionis.
Tindakan pemerintah Israel sejak beberapa bulan terakhir melakukan pemalsuan secara besar-besaran terhadap cirri khas kota Al-Quds, mulai dari gerbang Hebron, gerbang Al-Amud serta sejumlah dinding tembok di Kota Lama. Beberapa hari yang lalu pemerintah Israel melakukan perluasan terhadap galian tanah yang memisahkan antara gerbang Hebron dengan gerbang Sahira, di luar pagar Kota Suci. Aksi ini konta mengubah secara drastic wajah Kota Lama yang memiliki cirri khas yaitu Islam dan Arab.
Dalam kaitan ini, sekjen meminta semua lembaga dan organisasi terkait di dunia, terutama Liga Arab dan OKI serta UNESCO untuk melindungi tempat-tempat tersebut dari penodaan tangan-tangan jahil Zionis. Mereka diminta intervensi untuk menyelamatkan tempat suci ummat berikut sejarahnya dari penodaan Israel. (asy) www.infopalestina.com