View Full Version
Selasa, 27 Mar 2012

Warga Gaza Gunakan Minyak Dapur untuk Pengganti Bahan Bakar Mobil

[ 27/03/2012 - 12:15 ]

Ramallah – PIP: Sebuah laporan lembaga internasional mengatakan, terputusnya listrik di Jalur Gaza telah menyebabkan dampak kemanusiaan yang serius pada keluarga-keluarga Palestina di sana. Kelangkaan BBM dan listrik juga menghalangi penyediaan layanan public, termasuk di dalamnya adalah rumah sakit, penyediaan air besih, dan fasilitas-fasilitas pengolahan air limbah.

Biro Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), dalam laporan yang diterbitkan hari Senin (26/3), mengatakan pecan ini hanya masuk BBM dalam jumlah sangat terbatas ke Jalur Gaza. Ini adalah kondisi sejak bulan Februari lalu. Sejak tanggal 10 Maret, sebagian besar penduduk Jalur Gaza mengalami pemadaman sangat lama hingga 18 jam setiap harinya, setelah stasiun pembangkit listrik di Jalur Gaza terpaksa tutup akibat tidak adanya bahan bakar.

Laporan ini menambahkan, sepertiga fasilitas air, sanitasi dan kebersihan bergantung kepada pembangkit listrik cadangan yang bekerja setiap hari dan bergantung kepada penyediaan bahan bakar. Akibatnya, 40% warga Jalur Gaza, terutama di kota Gaza, Rafah, dan Jabalia hanya mendapatkan air mengalir sekali setiap hari, 30% hanya mendapatkan 6 sampai 8 jam setiap tiga hari, 25% hanya mendapatkan 6 sampai 8 jam setiap dua hari, dan hanya 5% yang mendapatkan air 6 sampai 8 jam dalam sehari. Kelangkaan BBM ini bisa mengakibatkan warga Palestina terpapar ancaman bahaya kesehatan.

Menurut para pemilik SPBU di Gaza, semua stasiun pengisian bahan bakar tutup akibat kelangkaan BBM. Orang-orang menggunakan minya dapur sebagai alternatif bahan bakar mobil mereka, sebagaimana yang pernah terjadi pada tahun 2008. Demikian juga perahu-perahu nelayan semuanya berlabuh di pantai karena kelangkaan BBM. (asw)


latestnews

View Full Version