View Full Version
Rabu, 28 Mar 2012

Al-Qossam: Kami Akan Potong Tangan Para Pendosa Penganiayaan Sayid

[ 28/03/2012 - 09:58 ]

Gaza – PIP: Brigade Izzuddin Al-Qossam, sayap militer gerakan perlawanan Hamas menegaskan, pihaknya akan memotong tangan-tangan zalim yang telah menganiaya pemimpin para tawanan Palestina, Syaikh Abbas Sayid di dalam penjara.

Dalam keteranganya pada psuat infopalestina, Rabu (28/3) Al-Qossam mengatakan, jika musul tidak belum faham atas pelajaran yang diberikan Giladh Shalit, maka hari ini mereka akan memahami pelajaran pahit yang akan didapatkanya atas kejahatan dan kebrutalan mereka. Ia menegaskan, kami tidak akan meninggalkan tawanan dibegitukan segitu rupa oleh Zionis.

Sebelumnya, Ikhlas Shuwais Ummu Abdullah, istri Abbas Sayid, mengatakan bahwa pengacara menyampaikan kepadanya bahwa kondisi kesehatan suaminya sangat sulit. “Dia mengalami upaya pembunuhan pada hari Rabu (21/3) lalu. Berupa serangan pukulan secara brutal di kepala dan dadanya serta sekujur tubuhnya oleh penjara penjara. Kemudian mereka meninggalkan korban seperti mayat tidak bernyawa.”

Ummu Abdullah menambahkan, suaminya menulis surat melalui pengacara sekiranya bukan karena karunia Allah, tubuhnya kini pasti sudah tidak bernyawa lagi akibat kerasnya serangan. Saat ini dia masih menderita sangat sakit dan pihak penjara Israel menolak untuk memberikan pengobatan.

Dia melanjutkan, “Para penjaga penjara telah mengabarinya dia bisa diperiksa di luar sel isolasi. Setelah keluar dari sel dan masuk ke sebuah ruangan, di dalamnya ada sekitar 15 serdadu. Begitu masuk pintu langsung ditutup dan dihajar secara brutal, dicari maki dan dituduh merencanakan aksi syahud yang menewaskan puluhan Zionis bertepatan pada hari ulang tahunnya pada Selasa (27/3/2002). Mereka tidak meninggalkan dia kecuali dalam keadaan seperti mayat tidak bernyawa.”

Istri Sayid menuduh penjajah Zionis Israel melakukan upaya pembunuhan terhadap suaminya. Dia mengatakan, “Bagaimana seorang tawanan di dalam sel penjajah mengalami perlakukan brutal semacam ini. Ini jelas-jelas uapaya pembunuhan, apalagi ada larangan untuk berobat setelah penyerangan brutal tersebut.” Dia menyerukan partai-partai, para aktivis HAM, para pejabat di Tepi Barat dan Jalur Gaza serta di luar Palestina, agar meneriakkan suara mereka untuk menyelamatkan para tawanan dan pemimpin mereka, karena ini tidak akan menjadi serangan yang terakhir. Hari ini Abbas Sayid dan besok adalah pemimpin gerakan tawanan yang lainnya. (asy)


latestnews

View Full Version