[ 13/07/2012 - 12:26 ] |
Ramallah – PIP: Nasher Al-Qudrah, ketua Yayasan Arafat, Kamis (12/7) pihak keluarga Arafat menuding pemerintah Israel telah membunuh pemimpin karismatik PLO, Yasir Arafat dengan zat polonium yang mematikan. Harian Perancis Press dalam laporanya dari Al-Qudwah mengatakan, keponakan Arafat mengatakan, sejak meninggalnya Arafat, presiden pertama Palestina kami telah katakana, ia telah dibunuh dengan racun, namun kami belum mempunyai bukti yang kuat. Akan tetapi setelah dilakukan pemeriksaan terhadapnya, terbukti dalam aliran darah Arafat ada zat polonium. Dengan demikian bukan hanya dugaan Araft direcun tetapi benar-benar terjadi. Oleh karena itu, kami menuding Israel telah membunuh Arafat. Kamipun meminta mahkamah internasional menindak pelaku kejahatan ini. Sebelumnya kami juga meragukan Arafat meninggal karena kondisi kesehatan yang memburuk. Kami juga sebelumnya ragu, apakah Arafat mati dibunuh atau karena sakit. Tetapi setelah ada laporan dari rumah sakit Perancis yang menandaskan, bahwa Arafat meninggal bukan karena sakit, namun pihak rumah sakit tidak mau menjelaskan sebab-sebab utama Arafat meninggal. Arafat meninggal pada 11 November, 2011 di Percy Military Hospital Prancis di Clamart dekat Paris. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Institute "Radeishn Fisika" di Lausanne, analisis sampel biologis yang diambil dari beberapa item pribadi Arafat diterima oleh Suha mantan istri Arafat dari rumah sakit militer di Percy menunjukan ada "jumlah abnormal polonium" dalam darah Arafat seperti dilaporkan Al Jazeera pada 3 Juli kemarin. (asy) |