View Full Version
Jum'at, 13 Jul 2012

OCHA: 7500 Warga Palestina Terpasung Dibalik Tembok Pemisah di Tepi Barat

[ 13/07/2012 - 12:24 ]

Ramallah – PIP: Koordinator masalah kemanusiaan PBB di Palestina OCHA mengatakan, sebanyak 7500 warga Palestina yang berada di wilayah antara zona hijau dan tembok pemisah butuh surat izin agar mereka masih bisa tinggal di sana.

Sementara itu, sebanyak 23.000 warga lainya akan segera terisolir dari wilayah sekitar, jika pembangunan tembok rasial rampung dikerjakan.

Dalam laporanya yang diterbitkan Kamis (12/7) OCHA mengatakan, ada sekitar 150 komunitas warga Palestina yang saat ini terisolir dari wilayah sekitar. Padahal kebanyakan dari mereka sudah mendapat surat izin pengunnjung atau sedang proses perizinan yang lalu.

Laporan menyebutkan, lalu lintas warga ke tembok pemisah melalui 80 gerbang yang ada. Namun kebanyakan tidak dibuka kecuali jika musim memetik buah zaitun yang hanya berlangsung enam pecan. Semua pintu tersebut tidak dibuka kecuali hanya sewaktu-waktu saja, itupun hanya di siang hari.

Laporan menyatakan, pada musim zaitun tahun lalu, Israel menolak 42 % permohonan izin untuk bisa sampai ke wilayah dibalik tembok. Salah satu sebabnya, katanya masalah keamanan atau tidak ada hubungan dengan tanah yang dimaksud. Tembok pemisah telah memotong ribuan warga Palestina yang hidup di wilayah permukiman yang terletak di belakang tembok. Mereka tak dapat menjangkau tempat kerja maupun tempat pelayanan public sebagaimana biasa.

Mereka hanya bisa melalui tembok tersebut melalui pemeriksaan ketat di dalam perlintasan demi melanjutkan hidup mereka dan demi menjaga hubungan kekeluargaan ataupun social mereka dengan sebagian wilayah Tepi Barat. Selain ada sejumlah hambatan untuk mendapatkan pelayanan social, seperti ambulan, pemadam kebakaran dan lainya.
jika pembangunan tembok sudah rampung 85 % maka 9,4 %  wilayah Tepi Barat berada dalam isolasi termasuk Al-Quds bagian timur.

Ada sekitar 71 permukiman Zionis dari 150 wilayah permukiman yang ada di Tepi Barat berada dalam tembok pemisah atau sekitar 85 % dari seluruh permukiman yang ada. Sementara itu, PBB mensinyalir ada sekitar 26000 kasus pengaduna tentang kerugian akibat tembok pemisah ini yang tidak diselesaikan pemerintah Zionis. (asy)


latestnews

View Full Version