View Full Version
Senin, 24 Sep 2012

130 Pemukim Zionis Serbu al Aqsha dan Menodai Kehormatannya

[ 24/09/2012 - 01:05 ]

Alquds – PIP: Yayasan al Aqsha menyerukan umat Islam untuk menunaikan tanggung jawabnya terhadap masjid al Aqsha dan kota suci al Quds, agar bergerak cepat untuk menghentikan pendudukan dan eskalasi serangan yang meningkat dari hari ke hari terhadap masjid al Aqsha. Yayasan al Aqsha menegaskan, “Penyerbuan para pemukim pendatang Zionis terhadap masjid al aqsha dan penodaannya dengan kekuatan senjata tidak akan memberikan hak kepada penjajah meski sedetik, walau sebutir tanah darinya.”

Berdasarkan keterangan para saksi mata dan dokumen gambar dari tim Yayasan Pembangunan al Aqsha dan Tempat Suci, Yayasan al Aqsha menyebutkan, “Sekitar 130 pemukim pendatang Zionis menyerbu masjid al Aqsha dengan tiga kelompok berturut-turut. Mereka berjalan-jalan di area masjid al Aqsha dengan dikawal sejumlah rabi Yahudi dan berusaha melaksanakan beberapa ritual talmud. Kelihatannya kelompok-kelompok pemukim Zionis ini berasal dari sekolah-sekolah Yahudi radikal. Sementara itu pasukan Zionis Israel menyebar secara massif menjaga para pemukim tersebut.”

Situasi di masjid al Aqsha tegas dan suara takbir berkumandang tinggi dari para jamaah serta ratusan mahasiswa yang ada di dalam masjid yang saat ini sedang melakukan penelitian di dalam masjid. Kelompok-kelompok pemukim Zionis tersebut juga mengadakan pesta lagu dan dansa saat mereka keluar dari pintu Silsilah – di luar batas masjid al Aqsha – sebagai bentuk kebanggaan mereka setelah menyerbu masuk masjid al Aqsha. Di saat yang sama pasukan penjajah Zionis Israel yang berkonsentrasi di pintu-pintu al Aqsha mencegah seorang mahasiswa yang melakukan penelitian masuk masjid.

Yayasan al Aqsha mengingatkan, situasi di masjid al Aqsha sangat genting. Penyerbuan berulang-ulang ini, dan masih terus meningkat signifikan selama musim perayaan hari raya Yahudi ini, dinilai sebagai upaya menerapkan status quo dengan keberadaan Yahudi hampir setiap hari. Itu sebagaian upaya pendudukan untuk menerapkan pembagian waktu dan tempat secara terbatas dengan nyata di masjid al Aqsha. Yang bisa berubah dengan berjalannya waktu atau karena pengundangan dari Knesset, menjadi pembagian masjid al Aqsha secara permanen.

Yayasan al Aqsha menngatakan, “Bila dunia Islam atau Arab diam, atau respon yang terjadi malu-malu, maka itu justru mendorong penjajah Zionis Israel untuk melanjutkan pembagian masjid al Aqsha antara kaum muslimin dan Yahudi. Hal ini menuntut tindakan segera duni Arab dan Islam untuk menyelamatkan masjid al Aqsha sebelum terlambat.” (asw)


latestnews

View Full Version