[ 17/12/2012 - 06:37 ]
Gaza – PIP: Sejumlah media masih terus melaporkan tentang peristiwa pengeboman di jantung kota Tel Aviv pada 21 Nopember 2012. Mengingat korban yang tewas dalam kasus ini cukup pantastis 19 orang menurut laporan Tv Zionis.
Sebaliknya kondisi ini disanggup gembira masyarakat Palestina khususnya Gaza yang ditandai dengan pembagian kueh dan makanan tanda suka cita atas keberhasilan perlawanan menembus jantung pengaman kota-kota Israel.
Sejak saat itu, warga Gaza hidup dengan tenang di malam-malam yang sulit. Mereka menunggu-nunggu pengumuman gencatan senjata dan ternyata mereka mendapat tanggapan penundaan gencatan senjata. Namun begitu warga yakin, penundaan ini hanya taktik Zionis untuk melakukan kejahatan yang lebih biadab lagi.
Entitas Zionis Terancam
Bersamaan dengan serangan pada Rabunya, jumlah korban kekejian Zionis meningkat manjadi 148 orang. Namun berita operasi pengeboman di jantung kota Tel Aviv membuat kegembiraan tersendiri di kalangan Palestina. Walau mereka mengtahui Israel takkan tinggal diam menerima guncangan ini. Mereka pasti akan akan meningkatkan lagi kekerasanya. Tapi apa daya, kondisi mereka tidak ada pilihan.
Sementara itu, para pengamat politik menganggap perlawanan Palestina telah mempu mengalihkan pertempuran dari Jalur Gaza ke jantung Entitas Zionis. Mereka digempur di wilayah yang sensitive, mengembalikan ingatan kepada sejumlah operasi yang pada awal abad ini mewarnai wilayah Zionis hingga menimbulkan puluhan korban di kalangan Zionis, sebelum Palestina mempunyai roket tentunya.
Ekram Salamah, peneliti urusan Zionis berpendapat, Israel mengalami keterpurukan. Pemerintahnya mendapat kecaman dari rakyat. Merea manuding perdana menteri Benyamin Netanyahu adalah penyebab terjadinya operasi ini.
Salamah menyebutkan, rakyat Zionis bertanya-tanya dari mana pelaku aksi ini ? Bagaimana ia membawa bahan peledak seberat itu ? Dan bagaimana bias sampai ke jantung kota Tel Aviv ?. maka jawabanya adalah tekanan terhadap Gaza menjadikan operasi peledakan serupa di Tel Aviv.
Muhammad Dhaif di Pertempuran
Peneliti Zionis menganggap kemunculan Muhammad Dhaif, komandan umum Brigade Al-Qossam, sayap militer gerakan perlawanan Hamas yang memberikan pernyataan dan pidatonya terkait serangan tersebut membawa misi sangat kuat pada Netanyahu. Ternyata orang ini (Dhaif) memilki banyak cara untuk melawan Zionis.
Pembicaraan mengenayi gerakan Hamas dan pemimpin umumnya, Kholid Misy’al yang mengatakan, semua alternative masih terbuka ditengah penolakan Israel terhadap gencataan senjata.
Peneliti ini mengatakan, sejumlah alternative masih berada di tangan Hamas dan mereka belum menggunakan sepenuhnya. Israel akan menjadi target utama serangan perlawanan. Kondisi ini membalikan perimbangan hingga Israel terpaksa menyepakati gencatan senjata yang ditawarkan faksi perlawanan. (asy)