[ 14/01/2013 - 08:24 ] | |
Nazaret – PIP: Pakar strategi Zionis Doron Biscayne, kepala bidang penelitian dan informasi pusat Studi Timur Tengah di Tel Aviv, mengatakan bahwa Presiden Mesir, Dr. Muhammad Mursi, telah meminta kompensasi besar kepada pihak Zionis sebesar (500 miliar dolar) atas kerusakan yang timbul sebagai akibat dari pendudukan Zionis di semenanjung Sinai. Menurut Biscayne, tuntutan ini datang untuk mengaburkan seruan yang dilontarkan baru-baru ini oleh mantan penaseha Musri yang juga pemimpin terkemuka dari Ikhwanul Muslimin Essam Erian kepada orang Yahudi Mesir untuk kembali ke negaranya, yang telah menciptakan sensasi di kalangan rakyat Mesir. Biscayne, dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh surat kabar Zionis "Yediot Aharonot", tuntutan presiden Mesir terkait kompensasi adalah preseden yang sangat berbahaya bagi Zionis dan bagi sejarah hubungan antara kedua negara. Dia menyatakan bahwa pemerintahan Islam yang baru di Mesir telah menuntut untuk membuka item kedelapan dari perjanjian perdamaian Zionis-Mesir, terutama soal pembentukan komite bersama untuk membahas tuntutan keuangan secara timbal-balik. Pakar strategi Zionis ini menyatakan bahwa sebelumnya tuntutan Mesir ini telah dibawah ke PBB secara diam-diam, sejak setahun yang lalu, dalam sebuah dokumen yang berisi 750 halaman dan 190 peta yang berhubungan dengan kompensasi pendudukan oleh rezim Zionis ke Sinai. Biscayne mengatakan, Mesir juga menuduh Zionis “Israel” mengganggu lalu lintas di Terusan Suez selama 8 tahun, dari 5 Juni 1967 hingga 5 Juni 1975, dan kerusakan yang ditimbulkan diperkirakan nilainya ratusan juta dolar. Selain Mesir juga menuduh Zionis ‘Israel’ telah mencuri cabang-cabang bank Mesir di Gaza, setelah tahun 1967, yang meliputi cabang Bank Nasional Mesir dan cabang Bank Pertanian di Jalur Gaza. (asw) |