[ 11/05/2013 - 09:28 ] |
Al-Quds – PIP: Ketua Gerakan Islam di Palestina 48, Syekh Raid Shalah menegaskan pangkalan utama ribath (berjaga dari serangan musuh) adalah Masjid Al-Aqsha. Namun pangkalan utama itu ada cabangnya yang juga tidak boleh dilepaskan oleh umat. Di sela-sela khutbah jumatnya kemarin di Masjid Muhammad Al-Fatih di kampung Raas Amud di Al-Quds, Raid Shalah mengecam keputusan pemerintah kota zionis ‘Israel’ menghancurkan Mushala Nisa (tempat shalat wanita) di masjid tersebut. “Ya jihad untuk merebut Masjid Al-Aqsha sebagai panggalan utama, kemudian membela semua masjid-masjid di Al-Aqsha, kemudian Masjid Muhammad Al-Fatih di kampung Raas Amud yang merupakan cabang dari masjid Al-Aqsha yang harus dijaga, Masjid Silwan yang terancam dari penjajah untuk dihancurkan yang juga harus dijaga, juga Masjid Ukasyah sampai kita bertemu dengan Allah. tak ada tawar menawar, tak ada penghianatan, tak ada langkah mundur atau menyerang” Tegas Raid Shalah. Ratusan warga Al-Quds, Palestina 48, Raas Amud, Silwan, dan Thur ikut dalam shalat jumat dan melakukan ribath di sekitar Masjid Al-Aqsha untuk menghadang usaha penjajah zionis merebut masjid-masjid tersebut. Kepada pemimpin masjid-masjid itu, Syekh Shalah memberikan pesan, “Wahai pemimpin masjid Muhammad Al-Fatih ketahuilah bahwa di sekeliling Masjid pernah ada kuburan Islam dan sampai sekarang masih ada sebagian kuburan ulama sebagian mengatakan dari India. Kuburan itu berada di sebelah timur Masjid Muhammad Al-Fatih. Ingatlah kata-kata ulama besar Abdul Qadir Jailani bahwa keberanian adalah kesabaran sesaat. Karena itu sabarlah karena kemenangan bersama kesabaran, jalan keluar bersama kesulitan, bersama kesulitan ada kemudahan.” Tegas Syekh Raid Shalah. Kepada penjajah zionis, Raid Shalah menegaskan, “Wahai pemerintah penjajah, kalian orang yang paling zhalim, kalian melarang dzikir di rumah-rumah Allah, kalian berusaha menghancurkannya, berusaha melanggara kesucian masjid Al-Aqsha, kalian bermimpin suatu saat akan membangun mitos kuil di sana, sungguh naïf kalian.” (bsyr) |