[ 20/05/2013 - 02:38 ] |
Alquds – PIP: Ketua Bidang Sejarah dan Filsafat di Univesitas Terbuka Palestina yang juga spesialis dalah sejarah bangsa Palestina modern, Prof. Mustafa Kabha, menegaskan bahwa perpanjangan nakbah Palestina masih terus berlanjut. Hal tersebut disampaikan Kabha dalam wawancara khusus dengan Pusat Informasi Palestina. Dia menyatakan bahwa perang terhadap ruang dan tempat adalah subtansi konflik di lapangan. Dia menegaskan bahwa persoalan penamaan tempat, daerah dan kota-kota adalah salah satu dimensi konflik ini. Dia menjelaskan bahwa penjajah Zionis mulai melakukan penamaan tempat-tempat sesuai petunjuk-petunjuk ideologi, sebagiannya adalah agama, sebagiannya kebangsaan dan sebagiannya mengaitkan tanah Palestina dengan sejarah sesuai dengan dongeng sejarah Zionis. Dia menjelaskan bahwa riwayat sejarah peninggalan Palestina mengalami kemunduran karena tanah Palestina dikuasai penjajah Zionis. Dia menegaskan bahwa penamaan dengan menggunakan bahasa Ibrani mulai bertambah untuk menghapus petunjuk-petunjuk Palestina. Kabha berpendapat bahwa jalan menghadapi penamaan dengan Ibrani ini harus dilakukan dengan penyadaran. Dimulai melalui sarana pendidikan alternatif. Dia mengatakan harus dilakukan kerja ini, apakah melalui pertemuan-pertemuan generasi terdahulu yang sudah berusia lanjut, mereka yang masih hafal nama-nama ini dalam memori mereka, atau dengan jalan melakukan kajian-kajian dan studi. Telah terungkap adanya komisi Zionis yang bekerja untuk meng-Ibrani-kan tempat-tempat dan merubah nama-namanya menjadi nama Ibrani. (asw) |