Kairo – PIP: Anggota Biro Politik Hamas, Izzat Rasyq menampik isu yang dihembuskan harian politik Kuwait dan sebagian situs berita lainnya hari ini Kamis (20/6) bahwa Hamas membuat rencana keamanan integral mendukung Ikhwan Mesir selama unjuk rasa menentang gerakan dakwah itu.

Dalam statemen persnya hari ini, Rasyq menegaskan isu tersebut tidak benar dan tidak berdasar. Berita itu dianggap sebagai kebohongan semata dan bagian dari black compaign atas sikap-sikap mulia Hamas selama ini, selain karena perlawanannya yang heroik. Ia menegaskan, Hamas tidak pernah melakukan intervensi apapun dalam urusan sebuah negara dimanapun.

Rasyq menyerukan agar tidak ada pihak yang mengadu domba antar pihak-pihak politk di negara-negara Arab. Hamas menjadikan Palestina sebagai kompasnya dan semua energinya dikerahkan untuk Palestina dan mengarahnya serangannya kepada Israel sebagai musuh.

Soal pernyataan Fatah meminta Hamas menerapkan kesepakatan rekonsiliasi, Rasyq menegaskan pernyataan itu hanya usaha ngeles dari konsekwensi rekonsiliasi yang sudah disepakati di Doha dan Kairo.

Rasyq menyatakan, sikap Otoritas Palestina dan Fatah melanjutkan perundingan dan koordinasi keamanan dengan zionis penjajah dan mengejar kader-kader Hamas di Tepi Barat merupakan langkah berbahaya atas masa depan Palestina.

Karena itu, pimpinan senior Hamas ini mengajak presiden Abbas merealisasikan pasal lima rekonliasi Palestina ; pembentukan pemerintah, pilpres dan legislative serta Dewan Nasional, reformasi PLO, kebebasan umum, rekonsiliasi sosiall sebagai satu paket kesepakatan yang tidak dipisah-pisahkan. (bsyr)