View Full Version
Selasa, 25 Jun 2013

Harga BBM Naik, Asing Senang Rakyat Menangis

Rezim neoliberal antek asing melalui Menko Ekuin, menyatakan kenaikan harga BBM bersubsidi akan dilakukan paling lambat 17 Juni 2013. Kenaikan ini sesuai dengan hasil rapat RAPBNP 2013. Sungguh ironis, rezim tetap bersikukuh menaikkan harga BBM, walaupun kebijakan ini pasti akan menambah penderitaan rakyat, dan ternyata berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Nasional, sebanyak 86,1 % respoden menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM, 12,4 % setuju dan 1,5 % tidak tahu.

Subsidi BBM katanya membebani APBN. Benarkah selama ini pemerintah memberikan subsidi atau sebaliknya justru rakyat yang memberikan subsidi untuk pemerintah dan kepentingan para kapitalis? Pemerintah telah membohongi rakyat. Sesungguhnya beban APBN yang terberat adalah utang dan pemborosan APBN yang mencapai Rp 241 triliun atau 21% dari belanja APBN, bukan subsidi BBM yang besaran subsidinya hanya Rp 193,8 triliun atau sekitar 12 % dari total APBN.

Kenaikkan harga BBM membuktikan bahwa pemerintah saat ini adalah benar-benar rezim neoliberal sekaligus antek asing. Antek asing…? karena kenaikkan harga BBM adalah amanat asing yang dilegalkan melalui UU Migas yang disahkan oleh DPR, disetujui oleh MK dan dilaksanakan oleh pemerintah.

Walhasil, masihkah berharap pada rezim neoliberal dan antek asing yang telah menyengsarakan rakyat?  Jika ingin mendapatkan kesejahteraan maka islamlah jawabannya. Syariah Islam dengan sistem khilafahnya yang handal pasti mampu mengelola Migas dan SDA lainnya. Dengan Islam, Migas dan SDA lainnya akan jadi berkah yang mensejahterahkan seluruh rakyat dan umat manusia. Yakinlah.. karena system Islam berasal dari Allah SWT yang telah menciptakan manusia beserta aturannya sehingga manusia mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat.

Cicih Rokaesih

Ibu Rumah Tangga
Jatinangor, Sumedang

 


latestnews

View Full Version