View Full Version
Sabtu, 30 Jan 2010

Berkaca dari 10 Perilaku Buruk Penumpang Kereta Api

Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan kereta api Jepang, Association of Japanese Private Railways mengenai perilaku penumpang kereta api. Hasil survei menyimpulkan bahwa suara adalah masalah yang besar, dan suara keras percakapan serta musik dari headphone menempati posisi utama dan suara nada dering telepon genggam berada pada posisi keempat.

Selain itu, banyak orang asing yang naik kereta bawah tanah dan kereta cepat di Jepang mengeluh mengenai aksi main dorong dan desak yang dilakukan rombongan orang yang akan naik kereta dan keengganan untuk memberi kursi kepada orang yang lebih tua dan perempuan hamil.

Survei yang melibatkan 4.200 responden tersebut membuat daftar perilaku buruk yang sering dikeluhkan oleh penumpang kereta api. Ada 10 perilaku buruk yang sangat mengganggu penumpang lain sebagai berikut :
1. Suara berisik percakapan, yang menyebar ke mana-mana;
2. Suara musik dari headphone;
3. Cara penumpang duduk;
4. Nada dering telefon genggam dan berbicara di telefon;
5. Mendorong, mendesak ketika naik dan turun dari kereta;
6. Memakai make-up;
7. Buang sampah;
8. Duduk di lantai kereta;
9. Naik kereta dalam keadaan mabuk;
10. Naik kereta yang padat penumpang sambil mendorong kereta bayi.
(dikutip dari Antaranews.com)

...Sepuluh poin di atas membuktikan bahwa ternyata kemajuan teknologi itu bukan segalanya, apalagi ketika kemajuan iu tidak disertai dengan perilaku positif...

Sobat muda, fakta di atas adalah sebuah fenomena meresahkan dalam hidup bermasyarakat. Betapa egois dan tidak pedulinya antara orang satu dengan yang lainnya. Padahal, bila saja kita mau berfikir dan melihat ke dalam, ternyata Islam itu benar-benar rahmatan lil ‘alamin bagi semua. Hal ini terbukti dari banyaknya hadits yang sangat mendorong untuk memuliakan orang lain, saling menghormati, tidak boleh menzalimi hak orang lain, dll.

Masyarakat Jepang yang selama ini diunggul-unggulkan sebagai sebuah masyarakat yang pesat kemajuannya, ternyata kemajuan itu semu belaka. Jepang memang maju dalam hal teknologi tapi ternyata Jepang masih dipertanyakan kualitas perilakunya terutama ketika mereka sedang menjadi penumpang di kereta api. Sepuluh poin di atas membuktikan bahwa ternyata kemajuan teknologi itu bukan segalanya, apalagi ketika kemajuan iu tidak disertai dengan perilaku positif.

...Dalam sebuah masyarakat yang dilandasi oleh ideologi Islam sebagai sebuah system negara dan masyarakat, fenomena di atas tidak mungkin ada lagi...

Dalam sebuah masyarakat yang dilandasi oleh ideologi Islam sebagai sebuah system negara dan masyarakat, fenomena di atas tidak mungkin ada lagi. Hal ini sudah terbukti selama lebih dari 14 abad ketika kekhilafahan sebagai benteng umat Islam masih berdiri tegak sebagai penjamin keamanan dan penjaga perilaku masyarakatnya. Tak mungkin ada penumpang berani mabuk-mabukan, tabarruj (berhias di depan non mahrom), atau pun melakukan aktifitas yang mengganggu ketertiban umum semisal membuang sampah sembarangan, mendesak dan mendorong penumpang lain, dll.

Satu sama lain saling mendahulukan kepentingan saudaranya sehingga tercipta suasana yang aman dan tertib. Kerusuhan umum bisa diminimalkan. Selain karena negara mengkondisikan hal positif tersebut, masing-masing individu dengan penuh kesadaran berusaha untuk menjaga ketertiban umum. Hal ini didorong oleh adanya iman dalam diri dengan sebuah keyakinan penuh bahwa Allah Mahamelihat.

Ini adalah gambaran sekilas tentang perbandingan perilaku yang ada dalam system Islam dan non Islam. Semoga ini bisa memercikkan api kerinduan kita untuk kembali pada kehidupan Islam yang menerapkan syariat Islam secara kaaffah dalam naungan Khilafah. Insya Allah. Tetap semangat! ^_^

[Ria Fariana/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version