KPAI: Pesta Bikini Hanya Ada di Indonesia Juga Langgar UU

JAKARTA (Voa-Islam.com)- Hingar bingar yang diciptakan oleh EO ‘pesta bikini’ dinilai telah melanggar moral yang ada. Selain itu, acara ‘pesta bikini’ yang rencananya akan dihadiri siswa-siswa sekolah paska ujian nasional tersebut juga tidak mencerminkan edukasi sebagaimana seorang siswa.

“Selebrasi yang akan diadakan oleh EO tersebut tidak mencerminkan edukasi,” demikian kata Asrorun Ni’am.

Ketua KPAI ini juga mengatakan apa yang dilalakukan oleh EO ‘pesta bikini’ sebagai tindakan yang melanggar hukum karena telah mencatut nama-nama sekolah. Padahal, nama-nama sekolah yang dicantumkan oleh Humas EO itu tidak satupun mengkonfirmasai kebenarannya. Sehingga, Ni’am melanjutkan, sudah sepantasnya EO tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian.

“Pihak sekolah yang merasa namanya dicatut ada yang melapopr ke pihak polisi. Dan kami (KPAI) mendukung langkah tersebut,” dukungnya tegas.

Ni’am juga meminta agar pihak manajemen mampu kooperatif terhadap kasus ini. agar di kemudian hari kejadian ini tidak terulang kembali. Karena, menurutnya apa yang dilakukan EO itu jelas-jelas melanggar aturan.

Aturan sudah jelas untuk seorang siswa. Ini bisa masuk pelanggaran UU Pornografi dan UU ITE,” tambahnya.

Sebelumnya, KPAI telah menerima delegasi dari EO ‘pesta bikini’ beberapa hari yang lalu. Hadir pula sebagian nama-nama sekolah. Dan ke semuanya (sekolah) sepakat untuk menindaklanjuti apa yang dibuat oleh EO tersebut.

Dalam pertemuan itu, Ni’am memberikan “ceramah”. Intinya ia menyampaikan gelisah terhadap apa yang dilakukan oleh EO ‘pesta bikini’ itu. Bagaimana tidak, di Indonesia yang masyarakatnya orang Islam terbesar di dunia dapat merancanakan pesta nista tersebut. Sedangkan di luar negeri, Ni’am menyebutkan untuk acara-acara siswa yang‘berbikini’ sama sekali tidak ada. “Di luar negeri saja tidak ada pesta-pesta bikini untuk siswa/i layaknya di indonesia,” sesalnya. (Robigusta Suryanto/Voa-Islam.com)