View Full Version
Senin, 14 Sep 2015

Puluhan Ribu Rakyat Uni Eropa Mendukung Imigran Masuk Negaranya

KOPENHAGEN (voa-islam.com) - Ribuan demonstran di seluruh Eropa turun ke jalan mendukung pengungsi dan imigran menuju daratan Uni Eropa setelah melarikan diri dari negara yang dilanda perang mereka, seperti Suriah, Sabtu, 12/9/2015.

Polisi setempat mengatakan sedikitnya 30.000 masyarakat dari berbagai negara di Uni Eropa berpartisipasi dalam protes di Kopenhagen, Denmark. Protes ini diselenggarakan oleh kelompok "Selamatkan Pengungsi" dan Venligboerne ("Fellow Warga kota") yang melakukan kampanye melalui media sosial.

Michala Clante Bendixen dari kelompok "Selamatkan Pengungsi" mengatakan bahwa mereka menentang sikap pemerintah Uni Eropa yang membatasi pengungsi. Sebaliknya dari kelompok-kelompok warga sendiri, mereka telah melakukan banyak usaha dalam membantu para pengungsi.

Polisi Kerajaan Denmark mengatakan bahwa sekitar 34.000 orang berkumpul di jalan-jalan Denmark melakukan aksi protes yang diselenggarakan oleh Media Sosial. Ini adalah sebuah fenomena yang sangat langka.

Sebelumnya, daratan Eropa begitu phobia terhadap para imigran, terutama kelompok sayap kanan yang sangat menentang imigran. Tapi, sekarang mereka semua diam, dan malah menunjukan simpati kepada para imigran.

Secara terpisah, gerakan protes lain dalam mendukung pengungsi diselenggarakan di ibukota Hungaria,Budapest. Ratusan orang berkumpul di luar stasiun di bagian timur kota. Mereka adalah para aktivis yang meminta pemerintah tidak menolak siapa pun apalagi sampai mengembalikan mereka ke Serbia yang merupakan jalan masuk pengungsi ke Hongaria.

Pada 17 Juni Hungaria telah memutuskan membangun pagar berduri setinggi tiga meter, sepanjang 175 kilometer di perbatasan dengan Serbia untuk mencegah arus pengungsi. Langkah ini menimbulkan kecaman di kalangan rakyat Hungaria. Mereka menginginkan pemerintah menerima para pengungsi.

Sementara itu, 5.000 orang berjalan menuju Wina, Austria mendukung pengungsi. Para pengunjuk rasa yang berkumpul di Kristen-Broda-Platz Square, meminta pemerintah membuka pintu untuk pengungsi lain dan meningkatkan bantuan bagi kehidupan para pengungsi di kamp-kamp yang ada.

Mereka membawa spanduk yang bertuliskan, "Tidak ada manusia ilegal", "Kami Menyambut Pengungsi Muslim", dan "Hapus perbatasan".

Sebelumnya, ribuan orang memenuhi alun-alun parlemen di pusat kota London Sabtu sore, mendesak para pemimpin pemerintah Inggris dan Eropa untuk berbuat lebih banyak membantu mengatasi penderitaan pengungsi. "Katakanlah dengan tegas dan jelas! Pengungsi diterima di sini!" Ini adalah slogan yang paling umum dalam aksi demontrasi yang melibatkan puluhan ribu orang.

Ribuan pengungsi telah melakukan perjalanan yang sangat berbahaya ke Eropa. Mereka menghadapi apa yang digambarkan sebagai krisis pengungsi terburuk di benua itu sejak Perang Dunia II.

Uni Eropa baru-baru ini memutuskan untuk menerima hingga 140.000 pengungsi, sementara pemerintahan Obama mengatakan Kamis bahwa mereka akan menerima sebanyak 10.000 pengungsi Suriah ke AS selama tahun fiskal 2016.

Badan pengungsi PBB mengatakan bahwa setidaknya 850.000 orang diperkirakan akan melintasi Mediterania tahun ini dan 2016. Lebih dari setengah pengungsi yang mencapai Eropa tahun ini berasal dari Suriah.

PBB memperkirakan lebih dari 250.000 orang tewas sejak perang saudara dimulai di Suriah dan 10 juta telah mengungsi - 6 juta internal. Menurut data PBB, ada 1,9 juta pengungsi Suriah yang terdaftar di Turki sendiri pada 25 Agustus. Sungguh tragedi kemanusiaan yang sangat luar biasa. Sementara itu, di Suriah perang terus berkecamuk dan Rusia makin memperbesar kekuatan militer Suriah dengan berbagai senjata baru. (sasa/aby/voa-islam.com)

Editor: RF


latestnews

View Full Version