View Full Version
Selasa, 27 Jan 2015

Harga Sudah Turun, Tapi Masyarakat Bawah Belum Rasakan Dampak Penurunan BBM

JAKARTA (voa-islam.com) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah untuk segera menyusun formulasi penetapan tarif angkutan umum. Pasalnya, tidak sedikit angkutan umum yang belum melakukan penyesuaian tarif akibat penurunan harga bahan bakar minyak (BBM)

Menurut anggota pengurus harian YLKI, Tulus Abadi, manfaat penurunan harga BBM saat ini juga harus dirasakan oleh masyarakat menengah ke bawah yang banyak menggunakan angkutan umum.

Jangan sampai, turunnya harga BBM hanya dinikmati pemilik kendaraan pribadi. Kalau tidak ini akan menjadi paradoks bahwa pemerintah ingin mendorong penggunaan angkutan umum

“Jangan sampai, turunnya harga BBM hanya dinikmati pemilik kendaraan pribadi. Kalau tidak ini akan menjadi paradoks bahwa pemerintah ingin mendorong penggunaan angkutan umum,” kata Tulus, dalam ketrangan tertulisnya, Senin (26/1), seperti yang dikutip dari geoenergi.co.

Tulus mengatakan, penurunan harga BBM perlu diapresiasi, namun saat ini manfaatnya baru dirasakan kalangan pemilik kendaraan pribadi.

“Kalangan bawah belum merasakan karena tarif angkutan dan harga bahan pokok juga belum turun,” imbuhnya.

Pemerintahan Jokowi pada awal tahun 2015 yang lalu menaikkan harga BBM dari Rp.6.500,- menjadi Rp.8.500. Dampak dari kenaikan harga BBM ini adalah naikknya seluruh harga kebutuhan pokok dan tarif angkutan umum.

Setelah menaikkan harga BBM sebesar 2000 rupiah - yang ditolak oleh hampir semua kalangan masyarakat - beberapa pekan yang lalu pemerintahan Jokowi akhirnya menurunkan dua kali  harga BBM dari Rp.8.500,- menjadi Rp.7.500, kemudian dari Rp. 7.500,- menjadi Rp.6.600 di luar pulau Jawa dan Rp.6.700 di Pula Jawa.

Walaupun harga BBM sudah turun dua kali, ternyata tidak diikuti oleh penurunan harga kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti tarif angkutan umum. Sehingga, hakikatnya BMM itu sebenarnya tidak turun sama sekali. [syahid/dsu/geoenergi.co/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version