View Full Version
Rabu, 20 May 2015

Nihil Data & Fakta Perubahan, ISIS Ajak Revolusi Pemerintahan Jokowi

JAKARTA (voa-islam.com)- Kisman Latumakulita dari Institute Strategic and Indonesia Studies (ISIS) melihat pemerintahan era Presiden Joko Widodo saat ini terlalu optimis di dalam menjalankan roda pemerintahan. Namun sayang, menurutnya sifat optimis itu tidak sesuai dengan data dan fakta yang ada.

“Data dan fakta tidak cukup dan tidak memadai. Optimis saja tidak cukup,” ucapnya.

Kisman juga melihat bahwa keadaan yang saat ini, terutama dalam menyelesaikan persoalan yang ada seakan memaksakan tanpa ada jalan keluar yang mumpuni. Sehingga terjadi krisis di mana-mana. Dan menurutnya persoalan justeru melebihi dari sejarah yang ada pada 17 tahun yang lalu (baca: krisis 1998).

“Suasana saat ini tepatnya seperti tahun 1965, bukan tahun 1998. Pada saat itu terjadi pemberontakan di mana-mana,” katanya.

Adapun yang dimaksud dengan pemberontakan menurut Kisman ialah, sebagai contoh fenomena pada Kepres dan berbagi jabatan di dalam pemerintahan saat ini. Seharusnya, tambahnya, masyarakat dapat bertindak cepat untuk mengubahnya dengan cara-cara yang elegan.

Perubahan saat ini bisa dilakukan dengan revolusi. Namun revolusi yang tidak berdarah-darah,” usulnya.

Kisman hadir menjadin pembicara di acara yang diadakan oleg Indonesia Club, kemarin (19/05/2015), di Tebet, Jakarta Selatan. Hadir pula enam pembicara lainnya, yakni di antaranya Salamum Daeng, Hatta Taliwang, Haris Rusly, dan lainnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version