View Full Version
Selasa, 26 Jan 2016

Warisan Proyek SBY Mangkrak, Jokowi Resmikan Proyek Lainnya

JAKARTA (voa-islam.com)- Ganti rezim apakah ganti kebijakan pula? Tidak selesainya sebuah proyek, atau selesainya apakah benar hanya diperuntukkan untuk masyarakat? Berikut analisa dan pandangan yang datang dari aktivis Petisi 28, Haris Rusly yang didapat oleh kalangan wartawan, salah satunya voa-islam.com.

“Dikorupsi anggarannya, pembangunan fasilitas olahraga di berbagai daerah tersebut terasa belum menjadi kebutuhan di tengah masyarakat yang masih miskin dan menganggur. Kenyataannya setelah pelaksanaan event olahraga, fasilitas olahraga tersebut kini dalam kondisi terbengkalai tak bermanfaat untuk masyarakat setempat.

Sebagai contoh pembangunan fasilitas olahraga untuk PON di Balikpapan dan Samarinda Kalimantan Timur (2008), pembangunan fasilitas olahraga untuk SEA Games di Palembang Sumatera Selatan (2011), serta pembangunan fasilitas olahraga untuk PON di Pekanbaru Riau (2012) yang memangsa puluhan hingga ratusan triliun anggaran (APBN dan APBD).

Stadion Palaran di Kalimantan Timur misalnya, yang dibangun untuk pelaksanaan PON 2008, diklaim paling megah di Indonesia, empat tingkat dengan berkapasitas 50 ribu penonton, yang dibangun di atas lahan seluas 46 hektare, dengan menggunakan anggaran negara sebesar Rp. 5 triliun, kini keadaannya gelap gulita, temboknyan mulai retak, ditumbuhi rumput ilalang, dihuni oleh ular, kodok, menjadi rumah hantu dan tempat jin buang anak. Terakhir kali  pertandingan sepak bola besar dimainkan di stadion tersebut pada Mei 2010.

Kenyataan mangkraknya sejumlah projek infrastruktur warisan Pemerintahan SBY pernah disampaikan oleh Luhut Binsar Panjaitan. Ketika masih menjabat Kepala Staf Kepresidenan, Luhut menyampaikan ada sekitar 22 proyek infrastruktur yang mangkrak selama empat tahun lalu di era Presiden SBY. Tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai US$ 11 miliar atau sekitar Rp 143 triliun, padahal pemerintah sudah membayar komitmennya (tempo.co, 25 Juni 2015).

Bagaimana dengan masa depan mimpi pembangunan projek infrastruktur era Pemerintahan Joko-Kalla? Dari segi niat dan tekad, tentu program tersebut sangat baik, tepat dan dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. Namun, jika dilihat dari sepak terjangnya (track record) sejak menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI, Joko Widodo tampaknya bergaya "slonong boy" dan mirip orang sedang "kesurupan" dalam menjalankan pemerintahan, khususnya dalam menggerakan pembangunan projek infrastruktur.” (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version