JAKARTA (voa-islam.com)- Ada pengusaha yang katanya bergabung ke Suriah. Pengusaha ini bergabung melalui jalur Negara Turki. Selain itu, ada pula personil polisi yang juga ikut berangkat ke Suriah. Sama, ia pun melewati jalur Negara Turki. Demikian penjelasan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Saud Usman Nasution, beberapa waktu lalu.
“Ada pengusaha yang bergabung ke sana. Ia melewati Ankara (Turki). Ada pula anggota polisi juga,” ucapnya, di DPP PKB, Jakarta.
Saud menyatakan pula bahwa hal demikian bisa terjadi karena salah satunya bisa jadi mereka ini terpinggirkan oleh orang-orang sekitar. Selain itu, bisa pula orang-orang ini terdokrin melalui media sosial.
“Ada juga yang terpengaruh karena dirinya merasa dipinggirkan. Ada pula korban dari media sosial. Karena ISIS/IS ini sangar piawai dalam menggunakan media sosial,” katanya.
Konten-konten yang menyebarkan perihal di atas pun dimintanya untuk diblok. Dan masyarakat dihimbau jika menemukan konten (negative) tersebut agar cepat melaporkan ke pihak berwajib. Atau setidaknya pelapor mengingatkan bahwa konten itu berbahaya.
“Kita harus laksanakan. Jika ada laporan konten negative, maka segera hubungi pemilik konten tersebut. Dan katakan bahwa konten dia itu sangat berbahaya,” himbaunya.
Ia juga mengatakan saat ini BNPT sedang mengawasi arus balik WNI yang pulang dari negara-negara yang dicurigai akan menjadi sumber teror. Seperti yang pernah disebutkan, salah satunya Turki atau Suriah.
Saud menduga bahwa WNI yang dapat bergabung ke Suriah ataupun Turki karena melewati jalur-jalur travel pengadaan jasa umrah dan haji. Karena itu Saud mengingatkan agar tetap waspada.
“Kita juga ingatkan mahasiswa di Rusia. Ada pula yang gunakan jalur haji dan umrah. Ada pula yang melewati jalur wisata. Sekarang saatnya kita mewaspadai arus balik itu (dari Suriah atau Turki),” tutupnya. (RobigustaS/voa-islam.com)