View Full Version
Jum'at, 19 Feb 2016

Penjajahan Gaya Baru Itu Bernama Digital

JAKARTA (voa-islam.com)- Penjajahan yang diterima bangsa Indonesia dahulunya sebab dari ketergantungan alat untuk mengeksplor sumber daya alam yang ada. Dari masa penjajahan tersebut maka muncullah negara-negara lain dengan kekuatannya lainnya mengusai Tanah Air melalui beberapa perusahaannya.

Lengkapnya, berikut pandangan aktivis, Haris Rusly dari Petisi 28 mengenai hal terkait.

“….Tercatat mulai dari era kekuasaan ‘predator’ VOC yang selama ratusan tahun menjajah bangsa Indonesia, hingga ‘predator’ The Seven Sister, yaitu tujuh perusahaan raksasa kartel minyak, Exxon, Shell, British Petroleum (BP), Gulf, Texaco, Mobil dan Chevron atau Socal, yang telah sekian lama menjajah dan mengendalikan arah dunia sebagai pemerintahan bayangan (shadow goverment).

Kini para ‘predator’ sumber daya alam tersebut sedang meratap bangkrut, tengkurap, lantaran telah ditemukannya berbagai teknologi baru untuk mengeksplorasi berbagai jenis energi yang disediakan Tuhan di hamparan alam semesta. ‘Sesungguhnya tak ada yang namanya krisis energi seperti yang digembar gemborkan selama ini, yang tepat adalah belum ditemukannya teknologi baru yang efisien untuk menggali energi yang terhampar’.

Menyusul tengkurapnya predator kapitalisme sumber daya alam, kini mulai berkibar ‘nabi’ baru, ‘nabi’ yang dilahirkan oleh revolusi teknologi informasi dan digital. Steve Jobs (Apple), Bill Gates (Microsoft), Andrew Rubin (Android OS), Larry Page (Google), Mark Zuckerberg (Facebook), Jan Koum (Whatsapp), dll adalah diantara ‘nabi’ baru tersebut.

Mereka Para ‘nabi’ baru tersebut adalah kekuatan baru yang mempunyai pengaruh besar di dunia karena memegang kendali hard ware dan soft ware informasi, dalam berbagai survey juga telah menempatkan mereka sebagai orang terkaya, menggeser orang-orang yang kaya dari minyak….” (RobigustaS/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version