View Full Version
Selasa, 05 Apr 2016

Nelayan Indonesia Rugi Besar, Menteri Susi Dituding sebagai Antek Neolib

JAKARTA (voa-islam.com)- Gerakan besar perlahan mulai terjadi Indonesia. Atas ketidakseimbangan antara rakyat arus bawah dengan rakyat arus atas merupakan indikasinya. Bahkan untuk gerakan ini, misalkan para nelayan Indonesia merupakan kejadian yang amat jarang dilakukan.

Namun, daerah-daerah lain, sebagaimana diakui oleh salah satu aktivis kelautan mengatakan sudah mulai ada yang turun ke jalan. Melakukan aksi serta tuntutan.

"Laut untuk rakyat! Hari ini, gerakan yang sudah lama dan panjang, esok kami akan turun ke jalan. Di daerah-daerah lain pun sudah dilakukan," kata salah satu narasumber yang hadir, di Jakarta Pusat.

Para nelayan menurutnya melakukan aksi turun ke jalan disebabkan kebijakan Susi Pudjiastuti sebagai menteri Perikanan dan Kelautan tidak memihak. Bahkan menurutnya Susi selama menjadi menteri hanya banyak berbicara.

"Menteri Susi tidak pro rakyat! Kami sebetulnya setuju bila ada pencurian dan peledakan. Tidak hanya itu, kita pun sepakat bila Indonesia berdaulat penuh di kemaritiman. Akan tetapi, Susi nampaknya tidak demikian. Ia hanya pandai berotorika saja. Buktinya nelayan miskin bertambah. Tembus ke angka 98 persen," tambahnya.

Tuduhan Susi sebagai antek neo liberal pun disematkan olehnya. Hal ini misalkan saja dapat dilihat dari Rancangan Undang-undang yang dilakukan pemerintah.

"Subsidi untuk perikanan itu akan dihapuskan. Harusnya pemerintah tidak melakukan itu, melainkan ikut mendorong para nelayan maju. Toh, di negara lain pun demikian. Melakukan subsidi tersebut. Jelas sekali jika seperti ini pertanda kepanjangan tangan antek neolib," tutupnya. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version