View Full Version
Rabu, 27 Apr 2016

Jika Ada Kuburan Massal PKI, Jokowi Mau Minta Maaf

JAKARTA (voa-islam.com) - Presiden Jokowi akhirnya takluk terhadap tekanan dari simpatisan PKI. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Presiden Joko Widodo memerintahkannya untuk mencari kuburan massal korban peristiwa 1965 dan lanjutannya.

“Presiden tadi memberitahu bahwa memang disuruh cari aja kalau ada kuburan massalnya,” ungkap Luhut kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin kemarin (25/04).

Sebelumnya, di Kantor Kemenko Polhukam, Luhut menegaskan pemerintah “baru bisa meminta maaf” kepada korban peristiwa 1965, “jika ditemukan mass grave atau kuburan massalnya”.

Luhut mengaku diperintahkan Jokowi untuk mencari kuburan massal korban peristiwa 1965 dan setelahnya.

Menurut mantan Kepala Staf Kepresidenan itu, penemuan kuburan massal, penting, untuk meluruskan sejarah terkait dugaan pembantaian terhadap orang yang disebut sebagai simpatisan PKI usai peristiwa 1965.

“Sebab selama ini berpuluh-puluh tahun kita selalu dicekoki bahwa ada sekian ratus ribu orang yang mati. Padahal sampai hari ini belum pernah kita temukan satu kuburan massal,” lanjut Luhut.

Luhut juga meminta lembaga swadaya masyarakat yang kerap meminta pemerintah untuk meminta maaf atas persitiwa 1965, untuk memberikan informasi jika mengetahui adanya kuburan massal yang dimaksud.

Budayawan senior Taufiq Ismail mengingatkan bahwa PKI adalah penyebab tragedi 1965 itu terjadi. Dan mestinya pemerintah juga mencari korban-korban keganasan PKI di Madiun

Jika ada, Purnawirawan Jenderal TNI itu juga mengaku tidak segan mendatangi lokasi kuburan tersebut.

“Ya sudah silakan kapan dia tunjukin, kamu sampaikan dari Menko Polhukam, kapan saya pergi dengan dia,” kata Luhut.

Simposium tragedi 1965 minggu lalu menyimpulkan keterlibatan negara dalam peristiwa kekerasan terhadap orang-orang yang dituduh anggota atau simpatisan PKI pasca 1965.

Pernyataan Luhut cukup mengagetkan, karena keberadaan kuburan masal korban 1965 sudah diungkap berbagai kelompok. Salah satunya di Pati, Jawa Tengah.

Tentu saja pernyataan Luhut dan Jokowi ini kontroversial. Budayawan senior Taufiq Ismail mengingatkan bahwa PKI adalah penyebab tragedi 1965 itu terjadi. Dan mestinya pemerintah juga mencari korban-korban keganasan PKI di Madiun. Di daerah Madiun dan sekitarnya banyak ditenukan korban para kiyai akibat kesadisan PKI pada tahun 1948. [bbc/sharia/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version