View Full Version
Rabu, 22 Jun 2016

Masyarakat Dimiskinkan Cina dan Asing melalui Perubahan Sistem

JAKARTA (voa-islam.com)- Aktivis senior yang juga merupakan dosen di universitas Indonesia menyebut bahwa pemimpin saat ini seperti raja kecil. Dan setiap "karya" yang dibuat untuk negara tidak ubahnya barang mahal, melainkan sangat murah.

Sebut saja bantuan langsung atau bagi-bagi sembako untuk rakyat miskin di hampir seluruh daerah di Indonesia. Menurut aktivis ini, perlakuan pemerinta/pemimpin ini tidak dibenarkan karena di lain sisi pemerintah nyatanya bermain "mata" dengan para pengusaha Asing/konglomerat pengeruk kekayaan Indonesia.

"Lebih istimewa lagi 'petruk-oey; seperti Mega dan SBY. Si 'petruk'  tidak lupa mengucurkan bunga obligasi rekap 60-70 triliun/tahun kepada mafia-mafia Cina; smntara dengan bangga pula menghadiahi warga pribumi desa miskin Bandengan dengan sembako gratis! Maklum, raja-raja kecil, hasil karyanya pun murahan," kata Sri Bintang Pamungkas, melalui siaran persnya tertanggal 17 Juni 2016.

Tulisan yang dibagikan dan didapat oleh voa-islam.com ini juga berceritera, di mana sebelumnya di era Soeharto sebetulnya masyarakat Indonesia saat itu terbantu ekonominya. Soeharto ia katakan, misalkan saja sesudah kampanye Tabanas dan Taska di era 1970-an melahirkan Simpedes dan Kupedes. Tidak lama setelah itu ia membidani KIK, KMK, KMKP, dan KCK. Akhirnya pada saat itu BRI (bank rakyat Indonesia) pun didorong untuk masuk ke pelosok desa dan pertanian.

Akibatnya orang-orang desa di seluruh desa menjadi marak; petani mulai tahu teknik investasi dan produksi menggunakan jasa-jasa lembaga keuangan.

20 tahun lamanya petani dan nelayan merasakan hidupnya tambah sejahtera. Tidak hanya itu, Soeharto pun menerbitkan Inpres Desa Tertinggal pada tahun 1993. Tujuannya untuk menghilangkan kemiskinan. "Cita-cita Soeharto itu tidak terwujud karena sekelompk mafia Cina yang kerjasama dengan Asing menjegalnya. Akhirnya 'terjadi' krisis moneter."

Tidak sampai di situ perbuatan jahat Cina. Mafia itu malah semakin menjadi-jadi dengan memiskinkan pribumi. Dan SBP menyebut inilah keingkaran/kesalahan Soeharto "memelihara" Cina. "Padahal oleh Soeharto juga para mafia Cina itu dilahirkan dan dibesarkan. Tapi mafia-mafia Cina ini berkhianat, karena berniat ingin jajah NKRI." (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version