View Full Version
Kamis, 13 Oct 2016

Jokowi Bak Hero di Korupsi Receh, Rachmawati: Jangan Omdo dan Pencitraan

JAKARTA (voa-islam.com)- Cukup banyak yang mempertanyakan perilaku Presiden Joko Widodo yang tiba-tiba saja datang ke Kementerian Perhubungan saat tidak lama adanya operasi tangkap tangan (OTT) di sana. Bahkan Jokowi nilai tidak cukup elegan menyampaikan melarang pungutan liar saat itu juga.

“Aneh. Anomali Jokowi mendadak ngomong melarang soal pungli. Nama lain dari gratifikasi, korupsi, atau istilah operasi ’86 TST’, tahu sama tahu,” tulis Rachmawati Soekarnoputri di akun Twitter pribadi miliknya.

Adik dari Megawati ini menilai sosok Jokowi bertolokbelakang dengan kenyataan besar yang ada soal korupsi, misal BLBI dan lainnya justru “diamankan” melalui pengampunan pajak. “Sementara mega korupsi BLBI didiamkan. Bahkan pelaku giant korupsi tersebut diberi fasilitas dengan tax amnesty.”

Apalagi, lanjutnya, salah satu pelaku gratifikasi/pungli diloloskan dari jerat hukum dan justru diangkat jadi Kabin. “Bahkan mega proyek yang rawan pungli, suap, gratifikasi, korupsi seperti reklamasi dibiarkan jalan terus. Di mana dan bagaimana penegak hukum? Jadi jangan ‘omdo’ hangat-hangat tahi ayam dan hanya lagi-lagi pencitraan!”

Menurutnya hal tersebut dinilai rakyat sudah lama. Keluh dan kesah dan berapa banyak pengaduan masuk ke institusi penegak hukum seperti kasus RS Sumber waras dan seterusnya.

“Stop pencitraan NATO, No Action Talk Only! Buktikan usut tuntas BLBI, Biang Lintah Busuk Indonesia alias  penghisap darah rakyat triliunan!” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version