View Full Version
Rabu, 19 Oct 2016

Penegak Hukum (KPK) Amatir, Tajam ke Bawah tapi Tumpul ke Atas

JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi PDIP, Masinton Pasaribu mengingatkan Joko Widodo jangan hanya sibuk menciptakan tontonan baru bagi rakyat di dalam memberantas pungutan liar. Selain itu, Jokowi juga diminta olehnya jangan hanya sibuk menindak, melainkan diperlukan pula melakukan pencegahan.

“Pungli ini kan bukan barang baru. Ini bahkan sudah mengakar sejak masa Orde Baru. Dan di era Jokowi ini seharusnya konsisten untuk memberantas hal demikian. Tidak hanya menindak, melainkan juga harus mencegah. Jangan pula hanya menjadi tontonan ke masyarakat tanpa adanya pencegahan,” ucapnya, Ahad (16/10/2016), di Jakarta.

Masinton yang pernah nampak berbeda soal pilihan dalam menetapkan Cagub DKI ini dengan partainya juga meminta masyarakat ikut mengawasinya. “Misalkan saja kasus Pelindo. Itu masak tidak bergerak. KPK yang hanya begitu-begitu saja. Lalu soal Munir. Seharusnya kan dicari itu dokumennya dan buka ke publik,” sambungnya.

Negara melihat keadaan ini seharusnya jangan memperlihatkan lemah di mata masyarakat. Negara itu hadir mampu hadir dalam situasi apapun. “Jangan kalah untuk mengungkap masa lalu, terutama pembunuhan Munir dan kasus Semanggi,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan KPK dengan mengatakan bahwa lembaga penegak hukum itu jangan hanya berkutat di persoalan hal remeh temeh dalam mengungkap kasus. Dengan energy yang begitu besar, menurutnya seharusnya KPK mampu melakukan lebih.

“Jangan hanya berhenti di kasus-kasus receh. Jangan hanya berhenti di kasus Rp. 100 juta. Masak energy KPK hanya segitu saja. Dan masak hasil korupsi hanya segitu saja. Seharusnya, dengan memiliki kewenangan besar, KPK mampu memasuki ranah kasus besar yang merugikan negara. Kerja penegak hukum kita ini terlihat masih amatiran. Rakyat kecil cepat diusut. Malah langsung dijadikan tersangka. Akan tetpi sebaliknya, yang mempunyai kekuasaan dan uang justru terhenri,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version