View Full Version
Rabu, 11 Jan 2017

Pengamat: Anak Revolusi Gadungan Takut Radikalisme Kerakyatan, Siapa Dia?

JAKARTA (voa-islam.com)- Aktivis senior yang juga seorang pengamat politik menyentil seseorang dengan sebutan anak 'revolusi gadungan'. Entah siapa yang dia maksud. Dan akktivis ini menyebut orang tersebut karena dinilai tidak cermat melihat kondisi rezim Jokowi belakangan ini.

"Anak revolusi gadungan takut dengan radikalisme. Sebelum ada aksi 411 dan 212, sudah ada ratusan protes ketidakpuasan yang spontan. Anak revolusi gadungan kebanyakan di salon," tulis Andi Arief, melalui akun Twitter pribadinya, beberapa waktu lalu.

Kondisi rezim sekarang ini bahkan dilihat oleh 'anak revolusi gadungan' seperti rezim Orde Baru (Orba), di mana "radikalisme" dianggap ancaman berarti. "Dulu radikalisme kerakyatan musuh Orde baru dan sebagai besar kekuatan politik. Persis seperti anak revolusi gadungan menilai saat ini."

Padahal, lanjut Andir, ketidakpuasan itu sudah ada jauh sebelum massa aksi Bela Islam beberapa waktu lalu. Hanya saja menurutnya aksi umat Islam tersebut bagian dari wadah dalam ketidakpuasan.

"Sudah ada ratusan bahkan ribuan ketidakpuasan terhadap pemerintah sebelum 411 dan 212. Aksi bela Islam adalah wadah spontanitas ketidakpuasan.

Sebelumnya sebagaimana diketahui bahwa aksi Bela Islam bisa disebut sebagai ketidakpuasan umat Islam terhadap hukum di rezim Jokowi. Aksi Bela Islam hanya menuntut hak sama sebagai penista lainnya termasuk Ahok yang dinilai menista agama agar dipenjara segera.

Namun demikian, hingga saat ini tepatnya, walau sudah berstatus terdakwa, Ahok juga tidak kunjung ditahan oleh aparat hukum yang ada. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version