JAKARTA (voa-islam.com)- Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan bahwa tampaknya keadaan ekonomi Indonesia saat ini didominasi oleh utang, bukan investasi. Hal itu misalkan saja ditandai oleh tidak saja swasta yang berutang, melainkan BUMN pun menumpuk utang yang terbesar sepanjang sejarah.
Jadi, penampilan kita belakangan ini di topang oleh utang,” katanya, baru-baru ini.
Komentar Fahri tersebut sebab ucapan Jokowi yang terkejut dengan adanya (dari) investor-investor yang kita temui, dan catatan yang disampaikan Bank Dunia kepada kita, dua bulan yang lalu ada 33 perusahaan di Tiongkok keluar, 23 memilih Vietnam, 10 ke Malaysia, Thailand, Kamboja. Nggak ada yang ke kita.
“Jadi kita membayangkan, bagaimana negara yang dituduh mendominasi ekonomi Indonesia belakangan tidak minat berbisnis dan berinvestasi di negara ini. Lalu presiden kaget sebab kalau Tiongkok aja sudah gak minat bagaimana dengan negara lain? Tiongkok terkenal kurang hati-hati, kok,” cuitannya.
Kembali kepada kekagetan Jokowi, kata dia, seharusnya membuat kabinet itu mundur massal. Kelakuannya yang sok yakin ternyata, kata Fahri, ada kebijakan yang dapat meyakinkan investor untuk berpartner malah yang datang adalah rentenir. Utang tambah banyak dan anak cucu kita akan menanggung.
“Kapan-kapan saya akan jelaskan apa-apa yang bisa bikin investor datang. Selain UU investasi yang sebetulnya sudah bagus, iklim usaha dan kepastianlah yang ditunggu dari birokrasi negara yang profesional.
Dengan segala maaf birokrasi negara kita masih belum banyak berubah,” demikian yang tertulis di akun Twitter-nya.
Semua, kata dia, kata kuncinya ada di kabinet yang dipimpin Jokowi. Karena leadership negara yang dapat menggerakkan birokrasi dan seluruh struktur dan sumberdaya negara ada di sana. “Jadi biang keroknya ada di kabinet. Jangan cari di tempat lain! Wallahualam.”
(Robi/voa-islam.com)