Seorang ilmuwan fisika nuklir Iran tewas dalam aksi ledakan bom remote kontrol di Tehran. Dr Massoud Ali-Mohammadi, dosen di Universitas Tehran dan tokoh yang loyal kepada Revolusi Islam, tewas akibat ledakan bom yang dipasang di sepeda motor, hari ini (12/1). Ledakan itu terjadi di dekat kediamannya di wilayah Qeytariyeh, utara Tehran. Polisi Iran dan aparat tengah menginvestigasi aksi teror ini dan melacak pelakunya.
Sementara itu, Jaksa Umum Tehran, Abbas Jafari-Dolatabani mengkonfirmasikan pembunuhan dosen universitas hari ini (12/1) dan menyatakan bahwa dosen ini mengajarkan fisika nuklir neutron di Universitas Tehran. Hingga kini polisi belum menangkap seorang tersangka pun.
Menurut keterangan aparat, peralatan dan komponen bom yang digunakan dalam bom tersebut adalah milik sejumlah badan intelejen asing khususnya Mossad, Israel.
Aksi teror terhadap Ali-Mohammadi ini terjadi setelah sebelumnya, ilmuwan nuklir Iran bernama Shahram Amiri, dilaporkan hilang di kota Madinah pada musim haji pada Juni tahun 2009.
Desember lalu, Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehman-Parast mengatakan Tehran memiliki informasi bahwa Amiri diserahkan ke Amerika Serikat oleh pemerintah Arab Saudi.
Tampaknya aksi penculikan dan pembunuhan ilmuwan Iran ini merupakan agenda terencana Amerika Serikat. (mj/irib)