View Full Version
Jum'at, 15 Jan 2010

Kekeliruan Mesir Memahami Keamanan Nasional

alt

Satu tahun berlalu dari agresi brutal militer rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza. Masyarakat dunia, bahkan di kota-kota seperti New York, Paris dan London

meningkatkan aksi penentangannya terhadap kejahatan Zionis Israeldi Jalur Gaza dan berlanjutnya blokade daerah ini. Namun tiba-tiba dunia dikejutkan dengan langkah kontroversial Mesir membangun dinding baja di perbatasannya dengan Gaza. Sebagian menilai langkah ini guna menjamin keamanan nasional Mesir dan sebagian lainnya menyebutnya sebagai langkah untuk melindungi Zionis Israel.

Wawancara Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Mesir, Abdullah Ashal dengan surat kabar Javan, Iran, patut dicermati soal alasan pembangunan tembok baja oleh Mesir. Menurut Abdullah Ashal, saat Mesir mengumumkan rencana pembangunan tembok baja di perbatasannya dengan Gaza yang didukung oleh Amerika dan Zionis Israel, rakyat Mesir menolak dan menentang rencana ini. Alasan yang dikemukakan oleh pemerintah, rencana ini bertujuan melindungi keamanan nasionalnya. Tembok baja di perbatasannya dengan Jalur Gaza dapat mencegah masuknya senjata ke daerah ini.

Abdullah Ashal menilai langkah dan alasan Mesir sangat tidak beralasan. Karena semua tahu betapa langkah yang diambil ini adalah buah terlarang dari kerjasama Mesir dengan Zionis Israel dan Amerika. Namun yang paling penting, telah muncul rasa ketidakpuasan dan keputusasaan warga ketika melihat pemerintahnya tengah melakukan pekerjaan yang tidak mampu dilakukan oleh Zionis Israel dan Amerika. Pada saat yang sama, warga Gaza menilai kosong slogan-slogan Mesir yang ingin menyatakan dirinya bersahabat dan mendukung Mesir. Mereka menyesali mengapa harus Mesir yang menggantikan Zionis Israel mengancam kehidupan mereka. Dengan kata lain, keamanan nasional Mesir sejatinya telah berkelindan erat dengan keamanan Zionis Israel.

Adapun kaitan masalah tembok baja dan hukum internasional, Abdullah Ashal menyebut tembok ini menjadi bagian dari sistem pengadilan internasional. Sudah banyak yang membahas masalah ini secara hukum. Alasan Mesir sebenarnya bersumber dari kesalahan memahami keamanan nasional dan aturan Mahkamah Internasional Den Haag tahun 2004. Berdasarkan hukum Mahkamah Internasional, Zionis Israel berhak membangun tembok demi menjamin dan melindungi perbatasannya. Namun hukum yang tidak adil ini tidak dapat digeneralisasikan mencakup Mesir.

Di sini, hak setiap negara untuk mengambil langkah yang dipandangnya perlu demi menjamin keamanan perbatasannya. Namun aturan pasti dalam hukum internasional menyebut langkah menjamin keamanan harus tidak merugikan tetangganya. Saat Jalur Gaza di blokade dari segala arah, kecuali perbatasan dengan Mesir, ditutupnya daerah ini berarti menginjak-injak aturan hidup bertetangga juga rasa persaudaraan sesama muslim. (mj/irib).

 


latestnews

View Full Version