Para korban kekerasan Gereja Katolik menolak surat permintaan maaf Paus Benediktus XVI. Menurut para korban, mereka sengaja menolak pemintaan maaf itu karena Benediktus dalam suratnya tidak menjanjikan akan menindak para pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Televisi Perancis Channel 5 melaporkan, "Hari Ahad, para korban pelecehan seksual buka mulut di Gereja Katolik Montreal."
Hari Sabtu, Paus Benediktus XVI, menyampaikan permintaan maaf kepada para korban pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh pastor di Irlandia. Paus juga mengumumkan penyelidikan formal Vatikan terhadap Keuskupan Roma Katolik Irlandia dan seminari tempat skandal pelecehan seksual terhadap anak-anak tersebut.
Dalam beberapa pekan belakangan ini, Vatikan berusaha menahan diri menyangkut meluasnya skandal pelecehan terhadap anak-anak oleh oknum pastor di beberapa negara Eropa mencakup Irlandia, Jerman, Austria dan Belanda.
"Kalian telah menderita secara memalukan dan saya benar-benar meminta maaf. Saya secara terbuka menyatakan sangat merasa malu dan penyesalan yang dalam yang kita semua merasakannya," kata Paus Benediktus dalam sepucuk surat terbuka kepada rakyat Irlandia mengenai kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh uskup di Irlandia.
Laporan Murphy, yang dipublikasikan pada November mengungkapkan bahwa gereja di Irlandia "secara jelas" mendiamkan kasus pelecehan anak di Keuskupan Dublin dari tahun 1975 hingga 2004, dan menerapkan kebijakan "jangan bertanya, jangan mengatakan." (ir/mj)