Perdana Menteri Rezim Zionis Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan mengizinkan bangsa Arab menguasai Baitul Maqdis. Hal ini dinyatakan Netanyahu dalam suratnya kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton menjelang lawatannya ke negara adidaya ini.
Netanyahu menekankan bahwa proyek pembangunana distrik Zionis di Baitul Maqdis adalah kebijakan utama rezim ini dan tidak ada perbedaannya dengan kebijakan Tel Aviv lainnya.
"Strategi Israel di Baitul Maqdis seperti strategi 42 tahul lalu dan akan terus dipertahankan, selain itu AS harus mendukung penuh kekuasaan Tel Aviv atas Al-Qods," demikian ditandaskan Netanyahu.
Dalam suratnya Netanyahu mengatakan, "Kami tidak akan pernah membiarkan bangsa Arab untuk berkuasa di Baitul Maqdis dan mengizinkan pengungsi Palestina kembali ke negara ini meski mereka mengklaim wilayah ini adalah tanah nenek moyang mereka."
Kantor perdana menteri Israel menyatakan, Presiden AS, Barack Obama mengundang Netanyahu besok Selasa (23/3) ke Washington untuk bertemu dengannya. Perdana menteri Israel ini juga diprediksikan akan menghadiri pertemua tahunan American Israel Public Affairs Committee (AIPAC). Ia bersama Hillary Clinton dijadwalkan akan membarikan sambutan dalam pertemuan tersebut. (ir/mj)