Kurang dari sebulan lagi Muktamar III Partai Bulan Bintang (PBB) akan digelar di Medan, Sumatera Utara, suasana persaingan sengit antar Kandidat Ketua Umum sudah mulai terasa. Dua kandidat yang diperkirakan akan bersaing ketat adalah mantan vokalis DPR RI dari Fraksi PBB, Ali Mochtar Ngabalin dan mantan Menteri Kehutanan dan calon incumbent, MS Ka’ban.
Kepada Suara Islam Online, Selasa (30/3) di Kantor DPP PBB, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ngabalin menegaskan dalam Islam tidak ada istilah kandidat. Tetapi yang ada adalah manusia terbaik dalam komunitasnya yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh amar makruf dan nahi mungkar, seperti dalam surat Ali Imron ayat 104.
“Saya harap dalam memilih Ketua Umum pada Muktamar PBB nanti, jangan menggunakan cara-cara Barat. Tetapi gunakanlah cara-cara Islam dalam memilih pemimpin melalui musyawarah, dimana seorang pemimpin harus memiliki sifat shidiq, amanah, tabligh dan fathonah,” tegas Ngabalin.
Menurut Ngabalin, sebagai seorang calon Ketua Umum PBB, dirinya sudah mengantongi dukungan resmi dari 9 wilayah, diantaranya Kalimantan Timur dan Sulawesi Barat. Dengan demikian, jika nanti terpilih maka akan memperbaiki citra partai yang lagi terpuruk, menghilangkan pembusukan dari dalam partai, mengembalikan kredibilitas partai serta menghilangkan one man show di dalam partai.
“Meski kalah jauh seperti jarak antara langit dan bumi dengan Bang Ka’ban, namun saya tetap akan maju sebagai salah seorang calon Ketua Umum PBB pada Muktamar III di Medan nanti,” tegas Ngabalin.
Sementara itu kandidat kuat lainnya, MS Ka’ban menegaskan, jika dirinya nanti diberi amanah lagi oleh muktamirin untuk menjadi Ketua Umum PBB periode 2010-2015, dirinya bersama ketua partai lain akan berusaha merombak sistim pemilu dan merevisi UU pemilu 2014. Pasalnya, sistim pemilu 2009 lalu merupakan sistim pemilu paling jelek selama reformasi ini.
“Penyelenggara pemilu jauh dari prinsip kejujuran, sehingga timbul jual beli suara yang meluas dan tingkat kejahatan pemilu yang luar biasa besarnya. Seharusnya suara PBB bisa mencapai 2,5 persen dan masuk ke DPR, sehingga PBB bukannya kalah tetapi dikalahkan oleh keadaan. Jadi kegagalan PBB masuk ke DPR akibat wasit pemilu tidak jujur,” tegas Ka’ban.
Menurut Ka’ban, jika dirinya nanti dipercaya lagi untuk memegang amanah sebagai Ketua Umum, meski tantangan PBB sekarang dua kali lipat lebih berat dari sebelumnya, namun dirinya akan berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan PBB ke DPR. Sehingga PBB akan menjadi partai besar sebagaimana diprediksi Mayjen (Purn) Saurip Kadi. (Lim)