Jum'at (2/4) yang lalu, sebuah gedung Islamic Center di pulau Kreta, Yunani dibakar oleh sebuah kelompok anti Islam. Insiden ini mengingatkan kembali dengan kejahatan di tahun sebelumnya, ketika sebuah mushola yang dibangun di ibukota Atena, Yunani habis dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal.
Menurut laporan polisi setempat, penyelidikan segera dilakukan pasca terjadinya insiden. Para pelaku membakar pintu gerbang milik Islamic Center itu. selain sebagai pusat pengembangan Islam, Islamic Center juga difungsikan sebagai masjid.
Pada Tahun lalu, terjadi aksi demonstrasi oleh umat Islam Yunani tekait masalah penghinaan terhadap Al-Quran yang dilakukan oleh pihak kepolisian, kemudian para ekstrimis membalas demo tersebut dengan membakar bangunan yang dijadikan masjid di ibukota Yunani, Athena.
Dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan sebuah LSM, kaum Muslimin di Yunani menunjukkan kekhawatiran mereka terhadap perlakuan penduduk Yunani yang anti Islam, baik selama dalam berinteraksi, dalam beraktivitas harian, mau pun ketika menjalankan ibadah.
Para pengamat mengatakan, peristiwa ini merupakan kesalahan dari pemerintah Yunani yang mengabaikan kaum minoritas, khususnya umat Islam. Hal ini memungkinkan pihak sayap kanan untuk tumbuh dan menyebabkan situasi krisis semakin menjadi di Yunani. Mereka merasa menemukan kesulitan dalam mendirikan masjid, sehingga umat Islam melaksanakan sholat di apartemen yang disulap menjadi mushola atau di toko-toko terpencil yang jauh dari keramaian. (sinaionline/sdq)